tag:blogger.com,1999:blog-12006116627222647812024-03-21T21:52:22.731+07:00KEDAI KOPI KITANShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.comBlogger167125tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-30263058430468630782018-03-29T01:49:00.006+07:002022-01-23T05:06:49.164+07:00Kisah Kopi dalam Dakwah Syeikh Yusuf Estes<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgkPuMkA7G3GHGaEPUMaWlBkVHebT7bvuPm-s1n3692cUdcLObJCf9b2gTcChvrP3ZBGvJ6tl_3vti5JJocCl1G430w8U3Qwvp8C-nzlA2m5lrROXZ-u_IM8qY-BePwC2vd5w4oF7W4CRF9kzZfOm_mXi6D0gv1Eot39t2ULJRLtovmCokN99ObKOvxFQ=w1005-rw" style="display: block; padding: 0em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="168" data-original-width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgkPuMkA7G3GHGaEPUMaWlBkVHebT7bvuPm-s1n3692cUdcLObJCf9b2gTcChvrP3ZBGvJ6tl_3vti5JJocCl1G430w8U3Qwvp8C-nzlA2m5lrROXZ-u_IM8qY-BePwC2vd5w4oF7W4CRF9kzZfOm_mXi6D0gv1Eot39t2ULJRLtovmCokN99ObKOvxFQ=w1005-rw" width="100%"/></a></div>
<br />
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZs4ZNWPyAseYMOZPwhqpVtZFu2b8gypW6iNM09G5DKcKnrwRHT3VjyOjBZZS75jcKjCGhQ61JiYbHIqZg23tsAuJhVsK3ZUiSNWS4W1GLM7d8gQHQw738oSGy16xdLj3k-wS7YZVBiHlD/s1600/yusuf+niye.jpg" style="clear: left; float: left; font-family: Overpass; font-size: 17px; margin-bottom: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="200" data-original-width="200" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZs4ZNWPyAseYMOZPwhqpVtZFu2b8gypW6iNM09G5DKcKnrwRHT3VjyOjBZZS75jcKjCGhQ61JiYbHIqZg23tsAuJhVsK3ZUiSNWS4W1GLM7d8gQHQw738oSGy16xdLj3k-wS7YZVBiHlD/s200/yusuf+niye.jpg" width="200" /></a><span style="font-family: Roboto;">
"Assalamu'alaykum!" seru <a href="http://madrasahmassahar.blogspot.co.id/2016/08/islamicity-syaikh-yusuf-estes.html" target="_blank">Syeikh Yusuf Estes</a> dengan suara serak namun lantang kepada masyarakat yang telah menanti kehadirannya di Balai Sudirman, Jakarta pada Rabu (21/3) malam.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Malam itu adalah hari terakhir pendakwah asal Texas, Amerika Serikat tersebut untuk menyampaikan ceramah umum dalam rangkaian safari dakwahnya di Indonesia sejak 18 hingga 21 Maret 2018 di Jakarta, Surabaya dan Balikpapan.<br />
<span style="letter-spacing: 0.034px;"><br /></span>
<span style="letter-spacing: 0.034px;">Ceramah Yusuf Estes di Jakarta malam itu menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya karena gangguan suara yang dialaminya. "Suara saya lemah, tapi hati saya kuat," kata Yusuf Estes yang dijuluki "funny sheikh" atau "syeikh yang lucu" itu.</span></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Roboto; letter-spacing: 0.034px;">Didampingi oleh Ketua Islamic Propagation Society International (IPSI) atau Masyarakat Dakwah Islam Internasional asal Malaysia, Kamaruddin Abdullah, dan Imam Besar Masjid New York, AS asal Sulawesi Selatan, Syamsi Ali, Yusuf Estes menyampaikan ceramah umumnya yang bertema "the Light of Islam" atau "Cahaya Islam".</span></div>
<div id="lastread" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Sesekali ulama berusia 74 tahun itu terbatuk-batuk. Di atas meja kecil di hadapannya, ada sebotol air minum dan sebuah gelas. Sebuah gelas "tumbler" berisi kopi juga tersedia di hadapannya. Untuk memulihkan suaranya, Syeikh Yusuf lebih memilih minum kopi ketimbang air putih.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
"Saya telah menjadi pecinta kopi," ujar Yusuf Estes dalam ceramahnya.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Tak heran jika gelas "tumbler" berisi kopi selalu menemaninya dalam setiap kesempatan, termasuk saat melakukan konferensi pers pada hari ke dua tiba di Jakarta. Bahkan, saat melayani wawancara eksklusif dengan wartawan senior Kantor Berita Antara, Syeikh Yusuf tak lepas dari secangkir kopi. "Kalian punya kopi yang nikmat," katanya kepada wartawan itu.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Dalam ceramahnya di Jakarta malam itu, dia pun menceritakan kisah tentang kopi. "Jika saya mengatakan sesuatu, Anda semua tahu apa yang saya bicarakan," kata Syeikh Yusuf.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
"Luwak," lanjutnya tersenyum. "Dan saya harus berhati-hati dengan apa yang akan saya katakan setelah itu," katanya lagi dengan jenaka.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
"Di Ohio kami membuka pusat kafe dakwah," ujar Syeikh Yusuf.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Dia menjelaskan bahwa kafe tersebut dikelola oleh seorang Muslim asal Somalia. Kafe itu menyediakan berbagai jenis biji kopi dari seluruh dunia.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
"Kopi berasal dari Ethiopia. Tapi yang pertama kali menjadikan biji kopi menjadi kopi yang sesungguhnya adalah orang-orang Yaman," jelas Syeikh Yusuf.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Dia melanjutkan bahwa para Muslim dari Yaman yang menggembalakan kambing biasanya terjaga di tengah malam untuk menunaikan shalat.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
"Setiap kali terbangun di tengah malam, mereka heran dengan kambing-kambing mereka yang justru berjingkrak-jingkrak setelah memakan pakan kambing yang mereka bawa dari Ethiopia berupa rumput-rumputan," jelas Syeikh Yusuf.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Para penggembala kambing ini kemudian mulai mengolah biji-bijian tersebut dengan cara apa pun. Biji kopi ini dimasak, namun tak menghasikan sesuatu yang lezat, hingga ada seorang dari mereka yang mencoba merebusnya, dan akhirnyanya jadilah minuman kopi yang dinamakan "qahwah".</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Syeikh Yusuf juga menceritakan bahwa putrinya yang seorang seniman menggambar sebuah poster yang menggambarkan perjalanan biji kopi dari Ethiopia ke Yaman, kemudian kembali lagi ke Afrika, dan ke Turki.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Dia melanjutkan bahwa nama minuman yang berasal dari Bahasa Arab, "qahwah" telah mengalami perubahan pengucapan menjadi "kafa", "kaffa", dan akhirnya menjadi "kaffe". "Kaffe" kemudian dibawa ke Prancis, sementara orang Inggris menyebutnya "espresso".</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Dari kisah inilah, Syeikh Yusuf ingin menegaskan bahwa poster yang menggambarkan perjalanan penemuan minuman kopi oleh para Muslim di Yaman hingga ke Eropa, dan kini menjadi salah satu minuman terpopuler di seluruh dunia akan mengajak masyarakat untuk lebih mengenal Islam.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Kesan Safari dakwah Syeikh Yusuf Estes yang difasilitasi oleh Sahabat Dakwah Internasional (SDI) di tiga kota di Indonesia merupakan yang pertama kali digelar. Namun, Yusuf Estes yang memeluk Islam pada tahun 1991 itu pernah mengunjungi Aceh setelah bencana gempa dan tsunami melanda daerah tersebut.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Perjalanan dakwahnya di tanah air ternyata menorehkan kesan yang sangat mendalam di hati ulama besar itu.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
"Pertemuan ini memberikan saya gambaran tentang cahaya Islam, tentang keindahan Islam, dan tentang keelokan Indonesia. Saya berharap saya dapat berbicara mengenai hal ini sepanjang malam dengan Anda semua," kata Syeikh Yusuf.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
Dia melanjutkan, "Selama 27 tahun saya selalu ingin tahu bagaimana rasanya berada di tempat ini, di mana mereka mengatakan ada populasi terbesar Muslim di dunia. Karena saya ingin melihat bagaimana mereka mengikuti Islam." Syeikh Yusuf yang dulunya merupakan penginjil juga sangat menghargai kehadiran sejumlah umat non Muslim pada malam itu di Balai Sudirman.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #434343; letter-spacing: 0.034px; margin-bottom: 10px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-family: Roboto;">
"Menakjubkan! Terima kasih atas kehadiran Anda, terima kasih untuk hadir di sini. Dalam kemanusiaan, Anda semua adalah saudara-saudaraku dari Adam 'alaihi salam. Kami berdoa pada Allah untuk memberikan cahaya bagi Anda karena hanya Dia-lah yang memiliki hak itu," seru Syeikh Yusuf.<br />
<br />
[<span style="color: #333333; font-weight: 700; letter-spacing: normal;"><a href="https://lifestyle.okezone.com/read/2018/03/25/196/1877534/kisah-kopi-dalam-dakwah-syeikh-yusuf-estes" target="_blank">Agregasi Antara</a>, </span><span style="box-sizing: border-box; color: #333333; letter-spacing: normal; margin: 0px; padding: 0px;">Jurnalis</span><span style="color: #333333; font-weight: 700; letter-spacing: normal;"> </span><i style="box-sizing: border-box; color: #333333; font-weight: 700; letter-spacing: normal; margin: auto 8px; padding: 0px; text-align: start;">·</i><span style="color: #333333; font-weight: 700; letter-spacing: normal;"> </span><span style="box-sizing: border-box; color: #333333; font-weight: 700; letter-spacing: normal; margin: 0px; padding: 0px;">Minggu 25 Maret 2018 03:27 WIB]</span></span></div>
NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-87817405789017214892018-03-21T12:23:00.007+07:002022-01-23T05:14:46.287+07:00Kopi Dan Durian, Kombinasi Yang Mematikan?<div class="separator" style="clear: both;display:none;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhhOzs69Hu2oxIzcJNx0Se0_VmJ7pMIH6KazpfqjyU4GmpjvvR0N6_UIko6RD94aBvdavUqvOrBlYejKYnHGQm6lvfFOObOs1FyRXKlUHw7bldbNrnEP780tSFx9WPs-5VgXuv96QvrtDtAnmJK5tYWpKJR7ehxNXRstU072EvFWgtm96DzaA28VBY7Bw=w1005-rw" style="display: block; padding: 0em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="728" data-original-width="1100" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhhOzs69Hu2oxIzcJNx0Se0_VmJ7pMIH6KazpfqjyU4GmpjvvR0N6_UIko6RD94aBvdavUqvOrBlYejKYnHGQm6lvfFOObOs1FyRXKlUHw7bldbNrnEP780tSFx9WPs-5VgXuv96QvrtDtAnmJK5tYWpKJR7ehxNXRstU072EvFWgtm96DzaA28VBY7Bw=w1005-rw"/></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTkTLI1FZtfaAqI27KUVJWZv6P5CsI3i7f90noVgJeLLSx-NduwniZ5quEMLAPD9ynZRYhoKsO6a4SRWJZAsrSzbeOcPcKQDPKsL7Y0arGjz7X8Eg6gUQVSGp-t08gY7b1vu2Ny3gWZJA9/s1600/kopi+durian.jpg" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="544" data-original-width="970" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTkTLI1FZtfaAqI27KUVJWZv6P5CsI3i7f90noVgJeLLSx-NduwniZ5quEMLAPD9ynZRYhoKsO6a4SRWJZAsrSzbeOcPcKQDPKsL7Y0arGjz7X8Eg6gUQVSGp-t08gY7b1vu2Ny3gWZJA9/s640/kopi+durian.jpg" width="100%" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Benarkah durian demikian berbahaya sehingga dapat menyebabkan kematian seseorang? </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Spesialis gizi klinik, dr Dian Permatasari, SpGK, menegaskan, durian tidak secara langsung menyebabkan kematian seseorang. "Jika ada orang yang meninggal setelah makan durian, Sangat boleh jadi dia sudah memiliki riwayat penyakit sebelumnya," ujar Dian. "Jadi, durian tidak dapat dituduh sebagai satu-satunya tersangka!" </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menilik kandungan durian, buah asli Asia Tenggara ini memang memiliki jumlah kalori yang lebih besar dibanding yang lain. Durian 100 gram, sekitar tiga sampai empat biji berukuran sedang, mengandung 150 kalori, dan satu buah durian mengandung 800 sampai 1.500 kalori, tergantung ukuran. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski mengandung jumlah kalori yang besar, durian memiliki segudang nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh. "Durian mengandung banyak serat, lemak baik, tidak mengandung kolesterol, dan memiliki berbagai macam vitamin (seperti vitamin) B kompleks, vitamin C juga cukup tinggi, kalium lumayan, dan sebenarnya durian adalah buah yang rendah garam," ungkap Dian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai buah dengan kandungan kalori yang tinggi, durian dapat menyebabkan obesitas bila dikonsumsi dalam jumlah banyak. "Dari obesitas itu bisa menjadi faktor risiko untuk penyakit-penyakit kronis, seperti jantung dan diabetes," papar Dian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain berkalori tinggi, durian juga sebenarnya kaya karbohidrat yang mengandung glukosa dan laktosa. Sebab itu, durian dapat meningkatkan gula darah dengan cepat. It sebabnya kenapa penderita diabetes tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi durian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-gCHJZ2idNAiot1CDIDLZr6IA-j9fh1I5uEuVc7iBeKsiWwK-JRcYW_a1ePIBc-pYlEh5cCewMCB9pQXyRkoWHhtSIUu-Tbfz3wRhRedAxptrTZbASTAHYo7AT-V5Xr_-mFVG4Cmn5vzb/s1600/kopi+durian2.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="544" data-original-width="800" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-gCHJZ2idNAiot1CDIDLZr6IA-j9fh1I5uEuVc7iBeKsiWwK-JRcYW_a1ePIBc-pYlEh5cCewMCB9pQXyRkoWHhtSIUu-Tbfz3wRhRedAxptrTZbASTAHYo7AT-V5Xr_-mFVG4Cmn5vzb/s320/kopi+durian2.jpg" width="340" /></a>Dari kandungan yang dimiliki durian, dapat disimpulkan bahwa durian bukanlah penyebab kematian. Namun, bila ada orang meninggal karena durian, perlu adanya pengecekan riwayat kesehatan apakah korban memiliki riwayat penyakit, misalnya saja, diabetes atau obesitas. <br />
<br />
"Jadi, kalau ada orang makan durian langsung meninggal, sebenarnya itu bukan karena durian tapi karena sebelumnya orang tersebut sudah memiliki faktor risiko kematian." katanya. Orang yang meninggal mendadak umumnya disebabkan oleh serangan jantung. Untuk diingat, hal ini tidak disebabkan oleh durian. "Durian menjadi penyebab kematian atau meningkatkan detak jantung, sebenarnya hanya mitos saja. Justru durian memiliki banyak kandungan yang baik untuk tubuh," ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[Sumber: <a href="https://sains.kompas.com/read/2019/02/09/170200523/benarkah-minum-kopi-setelah-makan-durian-sebabkan-kematian" target="_blank">KOMPAS </a>| <a href="http://indeks.kompas.com/profile/1344/Gloria.Setyvani.Putri?_ga=2.77077269.109855223.1592023914-185783367.1590486044" target="_blank">Gloria Setyvani Putri</a>]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-48950796332597235972016-06-26T00:28:00.001+07:002022-01-22T00:29:25.583+07:00Jangan Lakukan 6 Hal Ini di Atas Tempat Tidur<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPJWT2lq3jbU2PT26jP5dbn_fBxaDBUKwfiPFSdWBJQJFyibB-Sp48RwZahNqpJHvnPl-Bpe-PNbr077SrLGOdJVIG5poRrQIX4YXM0SbLyZoD1touOpFcTK-HM4EwybggxU9WvqCD6DE/s1600/onbed.jpg" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="534" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPJWT2lq3jbU2PT26jP5dbn_fBxaDBUKwfiPFSdWBJQJFyibB-Sp48RwZahNqpJHvnPl-Bpe-PNbr077SrLGOdJVIG5poRrQIX4YXM0SbLyZoD1touOpFcTK-HM4EwybggxU9WvqCD6DE/s1600/onbed.jpg" /></a></div><b><a href="https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2527463/jangan-lakukan-6-hal-ini-di-atas-tempat-tidur" target="_blank">Liputan6.com, Jakarta</a> </b>Tempat<a href="http://www.liputan6.com/tag/tidur"> tidur</a> merupakan area paling tepat untuk melepaskan rasa lelah dan beristirahat. Pada dasarnya, tempat <a href="http://lifestyle.liputan6.com/read/2482816/berbaring-dan-bersantai-sejenak-di-pagi-hari-ternyata-bermanfaat">tidur</a> merupakan benda paling Anda rindukan di rumah ketika sedang merasa kelelahan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Banyak orang yang begitu mencintai tempat <a href="http://lifestyle.liputan6.com/read/2516092/pernahkah-anda-merasa-seperti-terjatuh-saat-tidur">tidur</a> mereka, sehingga melakukan kegiatan apapun di atasnya. Mereka <a href="http://lifestyle.liputan6.com/read/2503004/sudah-cukup-tidur-tapi-terus-merasa-capek-ini-penyebabnya">tidur</a>, makan, menonton TV hingga kerja di sana.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun ternyata, seperti dilansir di Metro.co.uk, Kamis (9/8/2016), ternyata terdapat beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan untuk menjaga kesehatan Anda. Apa saja? Simak yang berikut ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. Tidur bersama binatang peliharaan</b></div><div style="text-align: justify;">Mengelus peliharaan memang dapat menenangkan pikiran. Tapi kegiatan tersebut tidak terlalu menyenangkan ketika hewan Anda terus menggeliat di atas tempat tidur, padahal Anda ingin segera terlelap. Tak cuma itu, selain gerakannya yang mengganggu hewan peliharaan juga tidak higienis untuk diajak ke kasur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebuah studi 2011 yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan mengungkapkan beberapa penyakit akan menjangkit jika Anda meringkuk bersama hewan peliharaan, termasuk wabah bakteri (biasanya terjadi jika orang tidur dengan hewan berkutu atau kucing yang sakit), rabies, dan infeksi parasit.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun penelitian tersebut menyatakan terkena penyakit dari hewan yang sehat cukup jarang. Tapi dianjurkan untuk anak kecil atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah untuk menghindari tidur dengan <a href="http://lifestyle.liputan6.com/read/2516586/anjing-kecil-berani-mengusir-2-beruang-besar-dari-halaman-rumah?utm_source=Search&utm_medium=SiteSearch&utm_campaign=Original">hewan peliharaan</a> karena meningkatkan risiko dari infeksi zoonosis. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Menggunakan <a href="http://citizen6.liputan6.com/read/2466101/5-dampak-negatif-ini-akan-kamu-alami-jika-main-hp-sebelum-tidur">telepon genggam</a></b></div><div style="text-align: justify;">Jangan berbohong, hal terakhir yang Anda lakukan sebelum Anda pergi tidur, dan ketika Anda bangun, pasti memeriksa Facebook. Jika bukan Facebook maka itu Twitter, Instagram, pesan singkat, dan email.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tapi ternyata kebiasaan ini sebaiknya Anda hindari, penggunaan gawai adalah aktivitas yang sangat mengganggu sebelum tidur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cahaya biru yang dipancarkan dari layar kita mengganggu produksi melatonin (bahan kimia yang membantu kita tertidur) di otak kita. Jadi jika Anda mengalami insomnia terus menerus dan tidak dapat menemukan penyebabnya, maka mungkin ini permasalahannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Membaca di tablet dapat menunda tidur sekitar satu jam, dan membuat Anda akan bangun lebih grogi." Jelas ahli tidur, Gringras. Letakkan ponsel, tablet atau laptop setidaknya satu jam sebelum Anda pergi tidur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Bekerja</b></div><div style="text-align: justify;">Konsep serupa dengan bermain gawai, kecuali gangguan dari cahaya biru. Untuk dapat menutup mata dengan tenang, Anda perlu menjaga hubungan mental antara tidur dan tempat tidur Anda. Sedangkan kebiasaan bekerja di tempat tidur justru membuat hubungan tersebut lebih rentan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Anda bahkan harus menjaga kehidupan kerja Anda terpisah, dengan meletakkan ponsel di luar kamar tidur, menurut psikolog, Alan Redman. Hal ini bertujuan agar Anda tidak tergoda untuk memeriksa email pekerjaan Anda pada malam hari. Teknologi tidak harus berada di tempat dan di waktu Anda tidur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>4. Meletakkan tas di kasur, dan mengeluarkan barang-barang di dalamnya</b></div><div style="text-align: justify;">Mungkin ini lebih banyak dilakukan oleh perempuan, yang senang meletakkan tas di atas kasur, untuk mencari barang di dalamnya. Tapi Anda mungkin ingin berpikir dua kali untuk melakukannya ketika Anda tahu berapa banyak bakteri yang ditransfer ke seprai Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tak hanya bakteri dari benda di dalam tas, luar tas Anda juga cukup kotor. Pada kenyataannya, bagian luar tas lebih kotor dari tempat duduk toilet. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>5. Tidur dengan baju dalam</b></div><div style="text-align: justify;">Anda dapat meningkatkan risiko infeksi ketika mengenakan pakaian dalam saat <a href="http://lifestyle.liputan6.com/read/2468089/pria-ini-hanya-butuh-waktu-30-detik-untuk-tidurkan-anaknya">tidur</a>. Kebiasaan ini menciptakan lingkungan yang tepat untuk bakteri dan ragi berkembang biak dengan sempurna. Untuk pria juga sebaiknya jangan melakukan hal ini, jika ingin menjaga kualitas sperma yang baik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebuah studi tahun 2015 oleh Universitas Stanford di California dan US National Institute of Child Health and Human Development menemukan, bahwa tidur telanjang meningkatkan kesehatan perenang pria sebesar 25 persen.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>6. Menunda bangun</b></div><div style="text-align: justify;">Memang ini merupakan suatu perjuangan bagi semua orang, yaitu selalu menekan tombol snooze pada alarm. Tapi kebiasaan ini harus Anda hentikan, karena jika kita kembali tidur selama lima menit, jam biologis tubuh akan bingung, dan berpotensi mengirim badan ke tahap dari tidur yang lebih dalam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Itulah mengapa kadang-kadang lebih sulit untuk bangun setelah anda menekan snooze, karena Anda terbangun dalam tahap tidur yang salah di siklus tidur. Maka lebih baik, segera bangun ketika Anda mendengar alarm berbunyi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-12649591014256213042012-03-27T00:20:00.001+07:002022-01-21T05:32:05.081+07:00Telah Berpulang Belahan Jiwa Tercinta<div class="separator" style="clear: both;display:none;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp0kvsyKA8X3wxrv3qJKmPYmGyXsc0b_HXPiqR9EI3Qbncy0nyppm24YDH2n7SQmBoQ1INtNubuyl69EjO8vdSPizV2_e6wi08bUavRd5CY_3BPG4BsEAs-Wt37VRSwJaUFAq6KIGzQ99S/s0/mimi.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="441" data-original-width="560" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp0kvsyKA8X3wxrv3qJKmPYmGyXsc0b_HXPiqR9EI3Qbncy0nyppm24YDH2n7SQmBoQ1INtNubuyl69EjO8vdSPizV2_e6wi08bUavRd5CY_3BPG4BsEAs-Wt37VRSwJaUFAq6KIGzQ99S/s0/mimi.jpg"/></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxGRpfHl1G3y0rW33qg0365wAKglUP1SO5767_K08erJbkNu5TGciz2t3zA4AwUHuFO7UcNIWYcXRJpfXg4BvpYpfq0rU075QmrBsbn5GnOq5om75IQPPbOGMqvwq0-KN5K3KYQb0p1fHG/s1600/download.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="560" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxGRpfHl1G3y0rW33qg0365wAKglUP1SO5767_K08erJbkNu5TGciz2t3zA4AwUHuFO7UcNIWYcXRJpfXg4BvpYpfq0rU075QmrBsbn5GnOq5om75IQPPbOGMqvwq0-KN5K3KYQb0p1fHG/s1600/download.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Atas nama pribadi dan seluruh anggota keluarga<br />Nonki</div>
NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-7489505131078161212011-12-31T03:22:00.002+07:002022-01-21T03:25:47.172+07:00SELAMAT TAHUN BARU 2011<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhmOvChpXOpKdle6YPZoGWwFRMPrh6NufnikpcLwiUBiPY-F17ngRvrEUfNqg0abkKsYX0DGzz1zG7ZBjkNNUQ4dibRNFrNYhVeHqD4Du4CRWDKqKhwV419HufZY8Wo3_5mP12qY8p9kKZsqZwakJIL-bZhNt4twfChDp8PPj8VeABzT9YizSxKL1jP1g=w10054-rw" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="" border="0" data-original-height="665" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhmOvChpXOpKdle6YPZoGWwFRMPrh6NufnikpcLwiUBiPY-F17ngRvrEUfNqg0abkKsYX0DGzz1zG7ZBjkNNUQ4dibRNFrNYhVeHqD4Du4CRWDKqKhwV419HufZY8Wo3_5mP12qY8p9kKZsqZwakJIL-bZhNt4twfChDp8PPj8VeABzT9YizSxKL1jP1g=w10054-rw" width="100%" /></a></div>
<div style="text-align: justify;"><span>Tahun baru tidak lantas berarti bahwa kita harus memiliki tahun baru. Tapi rasanya lebih kepada bagaimana jika sebaiknya kita memiliki hidung baru, kaki baru, jantung baru, hati baru, telinga baru, mata baru, pikiran baru, dan lidah baru. </span>
<span>Kecuali seseorang merasa perlu untuk membuat resolusi, maka sebetulnya tahun baru tidak membawa resolusi apa-apa. </span></div></div><div style="text-align: justify;"><span><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span>Bahkan jika ada yang berasumsi bahwa dirinya tidak pernah ada sebelumnya, maka tahun baru justru akan membuatnya menjadi tidak pernah ada setelahnya.</span> </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span><span style="font-weight: bold;">Kecuali ini</span>; jika pada tahun baru ini seseorang diberi kesempatan untuk lahir kembali, maka sudah hampir pasti dia akan berusaha setengah mati supaya nantinya, kalau mati lagi, bisa langsung masuk surga! </span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: #663300; font-size: 180%; font-weight: bold;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-style: italic;"></span><span style="font-size: 180%; font-weight: bold;">SELAMAT TAHUN BARU 2011</span> </span></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;">
<span>[Salam hangat, harum, dan nikmatnya ngupi]</span>
</div><div style="text-align: center;"><span><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: #663300;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: #663300;"><br /></span></div>
</div>NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-79385977808807989352011-11-11T19:46:00.035+07:002022-01-23T20:19:51.543+07:00Komentar Pembaca<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjZxIDROzToBff-teCRcWHZWq5t-RShSwKHt0PwPqumSog3PveNEsU4h3-C0eb-fTpdlJaD8OG7BOIwfXZSIVZ8Ya0HTd-DH4dagxeMeSXDrYAsGu78R_P-VQ5vC5P9lKU58g5DTcwILWT9dAUiLr90x7ymXa6cNgjobpYEhjJUiqCE5pUOx47V_tm8rQ=w1005-rw" style="display: block; padding: 0em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="410" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjZxIDROzToBff-teCRcWHZWq5t-RShSwKHt0PwPqumSog3PveNEsU4h3-C0eb-fTpdlJaD8OG7BOIwfXZSIVZ8Ya0HTd-DH4dagxeMeSXDrYAsGu78R_P-VQ5vC5P9lKU58g5DTcwILWT9dAUiLr90x7ymXa6cNgjobpYEhjJUiqCE5pUOx47V_tm8rQ=w1005-rw"/></a></div>
<style>
.alt2 a {text-transform:uppercase; font-size:14px; font-weight:600;}
</style>
<div class="alt2" style="border: 0px inset; color: #444444; font-family: Roboto; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 6px; text-align: justify;">
<script src="https://sites.google.com/site/tipsblogbegoku/arsip/showrecentcomments.js">
</script><script>
var numcomments = 5;var displaymore = true;
var showcommentdate = true;
var showposttitle = true;
var numchars = 250;var standardstyling = true;</script>
<script src="/feeds/comments/default?alt=json-in-script&callback=showrecentcomments"></script>
</div>
<div style="margin: 5px 0px 20px;">
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;">
<b></b> <input onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'TUTUP'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'BUKA LAGI'; }" style="background:#883a0b; color: #fff; font-family: Roboto; font-size: 14px; font-weight:500; height: 30px; margin: 0px; padding: 0px; width: 180px;" type="button" value="LIHAT SEMUA KOMENTAR" /></div>
<div class="alt2" style="border: 0px solid rgb(66, 206, 246); color: #444444; font-family: Roboto; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 10px; text-align: justify;">
<div style="display: none;">
<br />
<script src="https://sites.google.com/site/tipsblogbegoku/arsip/showrecentcomments.js">
</script><script>
var numcomments = 999;var displaymore = true;
var showcommentdate = true;
var showposttitle = true;
var numchars = 250;var standardstyling = true;</script>
<script src="/feeds/comments/default?alt=json-in-script&max-results=9999&callback=showrecentcomments"></script></div></div></div>
NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-63044399490481090252011-08-07T23:43:00.007+07:002022-01-23T04:09:10.715+07:00Tidak Bisa Tidak Korupsi, Pak Presiden!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXnCnGvta5J9z3je8BjLUDOEBex3MrqoS3A5utaUlzh53nePVcz3faCmn0buW1AatbG4HCXP4KE_jzFDAGXjE6HoRMF8tL10uvTJy3au57GWIov_x0O7R_6MWhgWTjPP4tm4m3RWBQDMYE/s1600/tidak+bisa+tidak+korupsi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="640" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXnCnGvta5J9z3je8BjLUDOEBex3MrqoS3A5utaUlzh53nePVcz3faCmn0buW1AatbG4HCXP4KE_jzFDAGXjE6HoRMF8tL10uvTJy3au57GWIov_x0O7R_6MWhgWTjPP4tm4m3RWBQDMYE/s640/tidak+bisa+tidak+korupsi.jpg" width="100%" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KALAU ditanya mengapa orang korupsi, jawaban jujurnya pasti tak sama. Ada yang menjawab terpaksa korupsi buat beli nasi. Yang lain bercita-cita korupsi agar hidup bisa lebih seksi punya duit berpeti-peti. Mengingat kausanya berbeda, obatnya tentu tidak boleh sama. Sama vitalnya dengan memilih obat antikorupsi, Deng Xiao Ping dulu bilang, agar korupsi tidak menjamur, perlu ada sistem. Dengan sistem, orang jahat divaksinasi agar menjadi baik, dan orang baik tetap baik.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa sistem, orang baik bisa menjadi jahat. Maka, supaya penyakit korupsi tidak kambuh, selain yang sudah sakit diobati, yang belum kena harus divaksinasi. Ihwal vaksinasi korupsi, kita masih setengah hati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Barang tentu tak semua yang dapurnya tak selalu berasap memilih berkorupsi. Namun, dibandingkan yang korupsi buat kecentilan hidup, kelompok yang korupsi buat beli nasi pada kita masih lebih banyak. Diukur dengan apa saja, dua-duanya jelas bersalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengobati kelompok yang terpaksa korupsi, selama tidak menambah kemampuan membeli nasi, gigi hukum saja tak cukup menjadi obat. Kalau korupsi sudah jadi andalan hidup, tingkat kenekatan orang sudah naik ke otak. Wajar jika penjahat kambuhan mengaku lebih suka memilih masuk penjara karena hidup di luar semakin susah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
LEE Kuan Yew, pendiri Singapura, baru-baru ini bilang, "Jangan percaya bahwa Singapura tak menghadapi masalah korupsi." Padahal, Singapura relatif bersih dan gaji guru sekolah sudah mencapai 4.000 dollar Singapura atau hampir Rp 25 juta. Barangkali dalam kaitan kebijakan "vaksinasi korupsi", Singapura berencana menaikkan gaji menteri dan pejabat negara hingga 80 persen dari gaji eksekutif swastanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kita, gaji pegawai negeri eselon IV (golongan ruang III) belum tentu cukup untuk makan. Kalau jujur, gaji eselon I, bahkan setingkat menteri pun, bila cuma mengandalkan gaji boro-boro bisa hidup mewah. Jadi tak perlu ditanya lagi dari mana jika tak sedikit eselon I punya rumah dan mobil mewah. Jangan pula ditanya keajaiban dari mana pula bila pegawai negeri golongan I puluhan tahun masih bertahan hidup jika bukan dari ngobyek serabutan (korupsi waktu), cari proyek, ikut panitia pengadaan barang, menguangkan kertas, tinta di kantor, atau apa saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengapa cara tak elok yang dipilih? Karena kesempatan untuk itu masih ada dan sistem kita (waskat: pengawasan melekat, salah satunya) tak punya kaki. Harus diakui, tidak semua pegawai negeri sejujur Umar Bakrie, setulus Pak guru Mamad.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
GEBRAKAN "8 Langkah" Presiden beberapa waktu lalu bertekad menyapu korupsi bisa jadi membuat kempat-kempot hati koruptor kakap dan para pejabat teras yang telanjur punya hobi centil seperti itu. Namun belum tentu bakal begitu nyali mereka yang buat berobat saja tak ada uang tersisa lantaran sudah habis buat makan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi begitu banyak koruptor teri, gebrakan serbu korupsi boleh terus menggonggong, tetapi kepulan asap dapur bukankah harus terus berlalu. Selama sistem di kantor belum galak dan lubang buat serong masih menganga, korupsi rutin kecil-kecilan, berani bertaruh, seperti angin, pasti masih akan bablas terus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukankah Kwik Kian Gie pernah usul, sebagai sebuah racikan puyer, obat korupsi perlu termasuk kebijakan menaikkan gaji pegawai negeri juga, sambil jangan lupa memberi catatan, bahwa hukum korupsi harus sudah bisa menggigit. Kini Presiden sudah tunggang langgang, sayang yang lain masih melenggang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika ditilik dari perspektif psikopolitik korupsi gagasan Kwik laik diterima, memang harus tidak boleh ada alasan kocek pemerintah belum tebal. Mengapa? Karena pilihan itu merupakan harga obat yang harus dibayar agar wabah korupsi kelas teri bisa total sembuh dan tak kambuh lagi. Sementara niat mengencangkan ikat pinggang, usulan menyingsetkan struktur pegawai negeri pun prioritas yang perlu dipertimbangkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terus terang dibandingkan dengan gaji pegawai swasta, pegawai negeri kita betul dibayar kecil. Anekdot bilang, itu sepadan dengan kinerjanya yang datang kesiangan pulang kepagian. Bukankah kinerja satu pegawai swasta setara dengan keroyokan, katakanlah melawan lima pegawai negeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau betul begitu, bukannya efisien kita membelanjakan buat lebih banyak pegawai meski dengan struktur gaji alit, bila dengan lebih sedikit pegawai yang diberi gaji memadai tetapi menelurkan kinerja lebih besar. Filipina baru-baru ini bergegas mengetatkan ikat pinggang efisiensi jam kantor yang pada kita masih molor kedodoran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
MENJEWER koruptor teri dinilai tak tepat pakai tangan besi sebab gaji saja benar tak cukup. Tidak demikian bagi koruptor bukan kelas kambing yang kata orang bermuka badak, lantaran justru kepada mereka tangan besi yang bisa bikin mereka jera.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat gelagat sudah menggebrak meja hukum pun koruptor kelas paus masih tak bergeming, tampaknya diperlukan superbody lain sebagai pendamping Komisi Pemberantasan Korupsi. Yang seperti ini beberapa negara Amerika Latin pernah lakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Naga-naganya Presiden sudah "geregetan" melihat yang lain menari lemah gemulai setel kendo, alih-alih bersemangat mambo atau cha-cha-cha seperti maunya rakyat. Orang- orang berharap triliunan rupiah uang yang dikemplang para koruptor buron bisa disetor buat menolong rakyat yang lagi megap-megap. Kata orang, kondisi korupsi kita sudah terindikasi kasus gawat darurat. Tak banyak waktu untuk menyelamatkan perekonomian kita yang sudah kronis puluhan tahun dirongrong penyakit, dibobol pembalakan hutan, pengemplangan utang bank, beragam penggelapan, dan pemborosan bukan alang kepalang kocek negara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti kata Deng Xiao Ping, pemerintah bukan cuma perlu memasang sistem, tetapi juga sistemnya harus punya kaki. Untuk itu perlu diberi ruang dalam hukum ketatanegaraan kita yang memungkinkan dibentuknya superbody lain sebagai sebuah "kamar ICU".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti di beberapa negara yang rajin korup, "ICU" dimanajemeni langsung oleh presiden. Melihat gejala gemuruh ombak di mulut Presiden, tetapi sayang setiba di bawah tinggal riak kalau berhadapan dengan koruptor kelas mamut dan mastodon. Kini saatnya di panggung hukum, Presiden perlu meminjam palu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Miris kita disindir tak tuntas-tuntas memberantas korupsi. Mungkin kita perlu menukar jaring lebih kuat dari pukat harimau untuk menjerat lebih banyak koruptor bukan saja kelas teri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari catatan <a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1443717537">Dr. Handrawan Nadesul</a> (2005)</div>
NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-54208981671269608242011-07-21T13:49:00.009+07:002022-01-23T03:31:48.038+07:00Kenapa Koruptor Tidak Dieksekusi Mati Saja?<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQBURhwvqGP7nhZDcU-TPCJuV_lhR-9jDeR8Y7w5-04WRw39IvOu6UhyWZchGoucjpQn61NfWRoGpBKAVbKeWdowYv3DjA_QAXdYSCkEZ4yW6hha89YFix1Kd7FWHj2VQVhcNRR-XSLdwo/s1600/ktp+nazarudin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="350" data-original-width="640" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQBURhwvqGP7nhZDcU-TPCJuV_lhR-9jDeR8Y7w5-04WRw39IvOu6UhyWZchGoucjpQn61NfWRoGpBKAVbKeWdowYv3DjA_QAXdYSCkEZ4yW6hha89YFix1Kd7FWHj2VQVhcNRR-XSLdwo/s640/ktp+nazarudin.jpg" width="100%" /></a></div>
<br />
<a href="http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=34790">IRIB World Service</a> - Mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat M Nazaruddin kembali berbicara di media dalam wawancaranya dengan Metro TV, Selasa (19/7/2011) petang. Kompas menyebutkan, Nazaruddin, dalam sejumlah pernyataannya, menunjukkan bahwa ia masih berada di luar negeri. Ia mengajukan sejumlah syarat untuk kembali ke Tanah Air. Salah satunya, jika ada bukti yang menunjukkan bahwa ia menerima aliran dana "haram".<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
"Kalau ada bukti bahwa ada aliran uang ke saya, saya akan kembali ke Indonesia," kata Nazaruddin dalam wawancara tersebut.<br />
<br />
Hal lainnya, seperti pernah diungkapkan kepada sejumlah media, Nazaruddin kembali menguak adanya permainan dalam sejumlah proyek di pemerintahan oleh para elite Demokrat. Ia banyak mengungkap aliran uang kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Dikatakannya bahwa puluhan miliar digelontorkan untuk pemenangan Anas.<br />
<br />
Anggota Komisi VII DPR itu menjelaskan, "Dari proyek Ambalat, untuk pemenangan Anas Rp 50 miliar. Dibawa dengan mobil boks yang dibawa Ibu Yuliani. Dan, Ibu Yuliani sekarang dilindungi Anas".<br />
<br />
Selain itu, kata Nazaruddin, ada pula uang sebesar Rp 35 miliar yang digunakan untuk pemenangan Anas. Menurutnya, semua pihak tahu uang tersebut berasal dari proyek mana, dari siapa saja yang mengambilnya.<br />
<br />
Terakhir, Nazar juga membeberkan proyek di stadion Ambalang senilai Rp 1,2 triliun. Saat itu, proyek dimenangkan oleh PT Adhi Karya dengan cara yang tak wajar. Lalu, Anas kecipratan dari proyek tersebut senilai Rp 50 miliar untuk kepentingan kongres.<br />
<br />
Nazaruddin mengaku sebelumnya telah mendapat jaminan dari Anas jika seandainya terjadi sesuatu dalam kasus ini. Anas mengusulkan kepadanya untuk pergi ke Singapura jika kasus terbongkar, dan kembali ke Indonesia setelah terbentuknya pemerintahan baru. Anas mengimbaunya untuk bersabar.<br />
<br />
Pernyataan Nazaruddin dalam wawancaranya dengan Metro TV tak ayal mengundang reaksi dari pihak Anas yang menjadi bulan-bulanan tuduhan buronan KPK itu. Menurut laporan Detik, Nazaruddin kembali menyatakan bahwa kepergiannya ke Singapura karena perintah dari Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum. Namun hal itu dibantah oleh Wasekjen PD Saan Mustofa.<br />
<br />
Ketika dihubungi wartawan Selasa (19/7/2011), Saan mengatakan, "Itu tidak benar. kan semua dia sebut. Kalau memang dia yakin dengan pernyataan atau data-data terkait semua itu, sekali lagi lebih baik dia sampaikan pada KPK, jadi tidak usah tuding sana sini tanpa data yang jelas."<br />
<br />
Menurut Saan, Nazaruddin memang pernah bertemu dengan dirinya dan Anas Urbaningrum ketika kasus suap Sesmenpora terkuak. Pertemuan tersebut menurut Saan terjadi di kantor DPP Demokrat, atas permintaan Nazaruddin.<br />
<br />
Dijelaskan Saan bahwa Nazaruddin datang ke DPP dan Anas memang memberikan saran. Namun saran Anas kepada Nazaruddin saat itu bukan untuk kabur ke Singapura, melainkan untuk sabar, banyak doa, banyak istigfar, dan banyak beribadah.<br />
<br />
Saan menepis tuduhan dari Nazaruddin bahwa Anas menyuruh Nazaruddin pergi ke Singapura yang menurutnya sesuatu yang tidak mungkin terjadi.<br />
<br />
Sejak meninggalkan Tanah Air pada 23 Mei 2011, Nazaruddin kerap memberikan kejutan melalui pernyataan-pernyataannya yang diungkapkan melalui pesan BlackBerry Messenger kepada sejumlah wartawan. Kini, ia telah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek wisma atlet SEA Games. Statusnya sebagai kader Demokrat juga telah resmi lepas setelah ia mendapatkan peringatan ketiga dan dipecat dari partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Rosalinda Akhirnya Duduk di Kursi Pesakitan</span><br />
Salah satu terdakwa kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Mindo Rosalina Manulang dijadwalkan menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, hari ini (Rabu, 20/7). Pada persidangan tersebut Rosa akan mendengarkan dakwaan terhadapnya. Demikian dilaporkan Kompas.<br />
<br />
Rosa, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet bersama dengan mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam, Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah, Mohamad El Idris. Ketiganya tertangkap tangan sesaat setelah diduga bertransaksi suap dengan bukti cek Rp 3,2 miliar.<br />
<br />
Berdasarkan laporan terbaru dari DetikCom, dalam sidang yang dipimpin oleh Suwedya di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan itu, Rosa terlihat gugup.<br />
<br />
Rosa yang memakai baju serba hitam dibalut syal motif kotak-kotak terus diam selama dicecar wartawan. Raut wajah Rosa pun terlihat murung. Saat ditanya identitasnya oleh hakim, suara Rosa terlihat bergetar. Hakim Suwedya pun meminta supaya Rosa lebih rileks.<br />
<br />
Suwedya kemudian meminta supaya juru foto yang hendak mengambil gambar Rosa untuk tidak memakai lampu kilat.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Mungkin Sudah Saatnya untuk Hukuman Mati</span><br />
Kompas juga menurunkan berita internasional menarik, yaitu tentang eksekusi dua pejabat Cina yang terbukti terlibat praktik korupsi. Cina mengeksekusi mati dua mantan wakil wali kota, kemarin (Selasa, 19/7), karena menerima uang suap dalam jumlah jutaan dollar AS. Demikian dilaporkan Xinhua. Kedua mantan pejabat itu adalah Xu Maiyong dan Jiang Renjie, sebelumnya bertugas di kota-kota yang makmur di pantai timur Cina yang sedang berkembang pesat.<br />
<br />
Xu, 52 tahun, adalah mantan wakil wali kota Hangzhou dan dijatuhi hukuman mati pada Mei lalu. Ia dilaporkan menerima uang suap senilai 198 juta yuan atau sekitar Rp 261 miliar dan melakukan penggelapan serta penyalahgunaan kekuasaan. Adapun Jiang, 62 tahun, adalah mantan wakil wali kota Suzhou. Ia dijatuhi hukuman mati tahun 2008 karena menerima suap lebih dari 108 juta yuan atau Rp 142,8 miliar.<br />
<br />
Cina memang menjadi salah satu negara yang paling tegas di dunia dalam menindak para pejabatnya yang korup. Setiap pejabat yang akan melakukan korupsi, harus menyadari terlebih dahulu bahwa ancaman vonis jika mereka terbukti bersalah adalah hukuman mati. Banyak sekali kasus korupsi yang terkuak di Cina yang berakhir dengan eksekusi para pihak yang terlibat. Pemerintah Cina juga tidak tebang pilih atau pandang bulu dalam menegakkan hukum ini. Siapa pun yang terbukti korupsi, harus dieksekusi.<br />
<br />
Jika dibandingkan dengan jumlah dana yang dikorupsi oleh para pejabat dan oknum-oknum di Indonesia, angka yang dikantongi oleh para koruptor Cina itu relatif kecil. Terlepas dari besar dan kecilnya, korupsi tetap merupakan pengkhianatan terhadap bangsa dan untuk mencegah pengkhianatan itu terjadi, diperlukan hukuman yang berat sehingga membuat para pejabat berpikir ulang untuk menggelapkan uang negara.<br />
<br />
Meski hukuman korupsi berat di Cina, namun tetap saja ada pejabat yang nekad melakukannya. Namun yang perlu digarisbawahi adalah ketegasan pemerintah dalam menerapkan hukuman tersebut. Dengan demikian, otomatis rakyat pun puas atas kinerja pemerintah bahwa kepentingan rakyat diperhatikan.<br />
<br />
Apakah sudah saatnya Indonesia mengadopsi kebijakan Cina dengan menetapkan hukuman berat bagi para koruptor, sehingga negara dan rakyat tidak lagi menjadi bulan-bulanan aksi haram para pejabat? Bagaimana menurut Anda?<br />
(IRIB/MZ/Kompas/DetikCom)</div>
NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-37058541973582786452011-07-21T12:14:00.009+07:002022-01-23T03:48:46.940+07:00Pusaran Korupsi Partai Demokrat<div class="separator" style="clear: both;display:none;"><a href="/" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="225" data-original-width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgT9gYHEEat6g7RftCr0G9P0rMNKa04r4qXfg8iiWaYSOsFHVNKqyV1OUcFG5a2OQhmkab49Xv0ZjF9MMhXnXvw2YZfIQgOwXqL1qWrEK4RMOZvGfMPwrcpgQnT0icva7YiWfnJnmgWgDzJ0E6qTMcRDTaxpp9nBD-l9nUYuNJBDCWYMhlJP9k0WrjrVA=w1005-rw"/></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixlWRfGJl2kEUy6D1wmF0LiRrLkqf9IQ8mbX3l90kFe3ynJDgzEZCZGCzWkoF10KZ_kcEG1BWwGFl5dCGRI6zFlBCg8bJohpG5cxNT4YpKrsMrNrK9NfnInvgoY5SPEGC8WOdlzvJ_XZpI/s1600/gatra+the+blue.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixlWRfGJl2kEUy6D1wmF0LiRrLkqf9IQ8mbX3l90kFe3ynJDgzEZCZGCzWkoF10KZ_kcEG1BWwGFl5dCGRI6zFlBCg8bJohpG5cxNT4YpKrsMrNrK9NfnInvgoY5SPEGC8WOdlzvJ_XZpI/s320/gatra+the+blue.jpg" height="370" width="245" /></a>Majalah Gatra edisi khusus ‘the blue’, meledak pada akhir bulan Juni 2011 ini. Cover depan majalah yang menonjolkan ekspresi Angelina Sondakh itu, mendadak harganya melambung tinggi sampai Rp 100.000,00 dari harga normal Rp 25.500,00/eksemplar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena ada seorang taipan diutus memborong, kini Gatra bertopik Pusaran Korupsi Menjerat Partai Demokrat (PD), sulit dicari. “Kemarin, ada seorang etnis China datang ke sini, menanyakan majalah Gatra dan memborong semua. Tanpa tersisa satu eksemplarpun,” tandas Muji, pedagang media cetak kawakan di bursa koran Jl Pahlawan Surabaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gatra edisi khusus ‘the blue’ itu, sejak medio Juni 2011 menyajikan berturut-turut laporan utama tentang pergolakan politik dan korupsi PD. Namun, cover berwajah Angelina Sondakh inilah yang mencapai puncak ledakan, dan majalahnya tidak mudah ditemui.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Saya menjual Gatra antara 50-100 eksemplar. Karena kemarin, ada pemborong khusus, hal ini mendorong kami untuk memanfaatkan situasi permintaan,” lontar Atim yang masih menjual beberapa eksemplar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Materi Gatra akhir minggu Juni 2011 itu memang menyajikan <a href="http://wap.gatra.com/2011-06-27/download/eb5a3ea3344a0671e5bdd3850ead0439/1733014lap.pdf">lika-liku korupsi yang melilit Petinggi PD</a>, dan menyeret nama-nama pembesar PD. Mulai Ketum PD Anas Urbaningrum sampai soal pemecatan Bendahara Umum (Bendum), Nazaruddin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bendum PD itu tak mau jadi korban sendirian, maka larilah dia dan sembunyi di Singapura. Seperti minggatnya Eddy Tansil dari rumah tahanan ke daratan China, setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana perindustrian kimia senilai Rp 1,3 Trilyun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan PD masuk ke dalam pusaran arus korupsi itu, ketika proyek pembangunan Wisma Atlet di Palembang meledak, dan melibatkan para politisi dari partai yang didirikan Presiden SBY.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
SBY selaku Pembina PD sempat marah besar, dan memecat Nazaruddin dari jabatan Bendum DPP PD, yang sehari kemudian akan dipanggil KPK. Ia sebut nama-nama besar pengurus pusat PD dari Singapura. “Saya tak mau didholimi, dan tak mau jadi korban sendirian,” tandas Nazaruddin yang beberapa perusahaannya mendapat <a href="http://wap.gatra.com/2011-06-27/download/eb5a3ea3344a0671e5bdd3850ead0439/1733019lap.pdf">proyek Wisma Atlet</a> itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gatra tidak hanya memerinci keterlibatan Ketum dan Bendumnya PD, Andi Malarangeng Menpora maupun Angelina Sondakh Anggota DPR-RI yang juga anggota Badan Anggaran ini, ikut terseret. Khusus keterkaitan Anas Urbaningrum dan Nazaruddin dibuka koneksitasnya oleh Gatra secara konkrit di halaman 20-21 edisi No. 33 Tahun XVII, akhir Juni 2011.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal tersebut, koneksitas Ketum dan Bendum PD, dimulai awal Maret 2007. Hubungan simbiosis mutualisme ini berubah menjadi parasitisme, ketika proyek-proyek ‘hitam’ diterjang dan diterkam melalui jalur ‘kekuasaan’ sebagai orang partai dan anggota DPR-RI.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Awal Maret 2007 itulah, juga bermulanya ‘<a href="http://wap.gatra.com/2011-06-27/download/eb5a3ea3344a0671e5bdd3850ead0439/1733020lap.pdf">kongsi hitam</a>’ berjalan. Dengan ditandai jual-beli saham PT Anugrah Nusantara yang bergerak di bidang Umum, Kontraktor dan Supplier, Anas Urbaningrum mendapat 30 persen saham dari Nazar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perusahaan milik Muhammad Nazaruddin, yang berbasis di Pekanbaru Riau ini, mempunyai kantor cabang di kawasan Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari hubungan bisnis dan politik ini, mengalirlah sebagian dana hasil ‘kongkalikong’ ke Kas Partai Demokrat. Nazaruddin terakhir mengaku kepada media, setor sedikitnya Rp 13 Milyar. Ia diposisikan pula sebagai ‘mesin uang’ oleh PD.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anas pun membakukan dengan memberi jabatan Bendum DPP PD kepada Nazar melalui Kongres PD Mei 2010 di Bandung. Tapi sang ketum ini pun tak luput terkena getah buruknya. Anas tidak percaya lagi, dengan bergulirnya isu Kongres Luar Biasa (KLB), agar posisi Anas terdongkel dari Ketum PD. Namun, untuk sementara ini, nampaknya SBY belum berkenan. (jbc5/jbc1)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[Sumber: <a href="http://jurnalberita.com/2011/07/gatra-edisi-pusaran-korupsi-partai-demokrat-laris-manis/">Jurnal Berita.Com</a>]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-83932594737792698082011-07-13T16:42:00.005+07:002022-01-22T02:16:01.867+07:00Bu Prita, Beginilah MA Republik Indonesia!<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh7CwbQaGu5KrS9x--fzd-tiMCxSW2Mqq-Idt8pzBk35206hAlD_wgnj1mVYiLKRIDBEWZN480-3ND0RVBCHA4lyu5oae9xzWVGqV4mM3lBcMAx0OMtzIh5TBohP9kS4044ifUs3N-1gerq-VsiYtZHSNFPwOfC_ewsZv51sCKVQ6AS7l1Uvn7CLWPnXw=w1005-rw" style="display: block; padding: 0em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="322" data-original-width="651" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh7CwbQaGu5KrS9x--fzd-tiMCxSW2Mqq-Idt8pzBk35206hAlD_wgnj1mVYiLKRIDBEWZN480-3ND0RVBCHA4lyu5oae9xzWVGqV4mM3lBcMAx0OMtzIh5TBohP9kS4044ifUs3N-1gerq-VsiYtZHSNFPwOfC_ewsZv51sCKVQ6AS7l1Uvn7CLWPnXw=w1005-rw" width="100%"/></a></div>
JAKARTA (REPUBLIKA) - Berubahnya putusan MA terkait kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Prita Mulyasari terhadap Rumah Sakit OMNI Internasional membuktikan adanya usaha mencederai keadilan masyarakat sekaligus menambah deretan catatan buruk hukum Indonesia. Demikian diungkapkan, Ketua Majelis Hukum dan HAM, PP Muhamadiyah Chairul Huda kepada republika.co.id via sambungan telepon, Selasa (11/7). </div><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Chairul mengatakan putusan MA tidak memiliki logika hukum. Sebab, dalam kasus perdata, Prita Mulyasari dimenangkan. Namun, ketika masuk dalam ranah pidana, putusan berbeda. “Inikan aneh, secara logika tidak bisa diterima,” kata dia.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut Chairul, MA seolah menutup mata dan telinga. Padahal apa yang disampaikan Prita Mulyasari jelas tidak dibuat-buat dan memuat kebenaran bahwa layanan kesehatan di negeri ini sangat buruk. “Tidak lagi menjadi rahasia umum, bahwa layanan kesehatan di Indonesia sangat buruk,” kata dia.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kalaupun tidak buruk, mengapa sebagian masyarakat Indonesia memilih untuk berobat ke luar negeri. Karena itu, apa yang disampaikan Prita sama saja dengan membeberkan bagaimana buruknya penyelesaian kasus korupsi di Indonesia.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sebabnya, MA perlu melihat kasus Prita tidak hanya semata untuk menegakan Undang-undang melainkan menegakkan keadilan. MA sewajarnya perlu melihat betapa besarnya dukungan masyarakat terhadap kasus Prita. Dengan demikian, apa yang dilakukan MA justru kontra dengan masyarakat. “Kalau hanya mengacu pada Undang-undang semata ya jadinya begini. Terlebih tidak lagi memperhatikan kondisi masyarakat,” pungkas dia.
</p><div style="text-align: justify;"> </div><div> </div><div style="text-align: justify;" class="newsmeta"><b>Redaktur:</b> Krisman Purwoko</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;" class="newsmeta"><b>Reporter:</b> Agung Sasongko</div>NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-67413940329752606542011-07-07T10:23:00.014+07:002022-01-23T03:57:57.316+07:00Nyawa M. Nazaruddin Dihargai Puluhan Milyar<div class="separator" style="clear: both;display:none;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjFJsC1PJSYBBl_P-kgA2HxbydRd0NLPn5MBx964fB2rbgiCmkYQnxbIiGCD2fr9xQ1RxdXpc9BZVIOB4TKe6kaGOyd00cvOz7PnDkpq7grjFF6guymkwTo6zmqYhZjKX7Vt5PRahfL2Fw-NJNHhGoIr4ldSMgMbKrcVQi9K_KQ6Nmp968KaPCxp7T4zA=w1005-rw" style="display: block; padding: 0em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="240" data-original-width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjFJsC1PJSYBBl_P-kgA2HxbydRd0NLPn5MBx964fB2rbgiCmkYQnxbIiGCD2fr9xQ1RxdXpc9BZVIOB4TKe6kaGOyd00cvOz7PnDkpq7grjFF6guymkwTo6zmqYhZjKX7Vt5PRahfL2Fw-NJNHhGoIr4ldSMgMbKrcVQi9K_KQ6Nmp968KaPCxp7T4zA=w1005-rw"/></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBIwUjjbA-XLD2SsQ3dnIm4HnUq35yhDviHHBjgGlGbw5oOm_tkK9TcVnkNkwbqSNbBIz4aLSdC3VzRLqkZ4RkE6Ala95W4R5OiyeQcyDNNFT567RzrFsaxfYCsZYOkBKphtlUZxfYZ6tO/s1600/nazaruddindalam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="307" data-original-width="283" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBIwUjjbA-XLD2SsQ3dnIm4HnUq35yhDviHHBjgGlGbw5oOm_tkK9TcVnkNkwbqSNbBIz4aLSdC3VzRLqkZ4RkE6Ala95W4R5OiyeQcyDNNFT567RzrFsaxfYCsZYOkBKphtlUZxfYZ6tO/s1600/nazaruddindalam.jpg" /></a></div>
<strong>DetikNews</strong> - Muhammad Nazaruddin menghilang. Semua keluarganya ternyata juga ikut-ikutan raib. Keselamatan Nazar dan keluarganya terancam. Tersangka suap Kemenpora terkait proyek Wisma Atlet SEA Games itu akan dihabisi.
<div style="text-align: justify;">
<br />
Nazar mengaku diancam akan dibunuh agar tidak lagi membongkar keterlibatan elit Partai Demokrat (PD) dalam kasus suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga dan korupsi terkait PT Anugerah Nusantara.<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">"Saya diancam (dibunuh) sama orangnya .... (rahasia). Supaya saya tidak bukak data tentang (korupsi) Anugrah dan Menpora," </span>jawab Nazar saat dikonfirmasi detikcom lewat Blackberry Messenger (BBM).<br />
<br />
Sebelum menghilang, awalnya ramai disebut-sebut Nazar berada di Singapura. Tapi ternyata Kemenlu Singapura mengatakan mantan Bendum PD itu tidak ada lagi di negaranya.<br />
<br />
Nazar katanya sudah hengkang begitu ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kemenlu Singapura mengaku sudah memberitahu pihak berwenang Indonesia soal raibnya Nazar.<br />
<br />
Ternyata menghilangnya Nazar juga diikuti oleh semua anggota keluarganya. Anggota Komisi III DPR M Nasir yang merupakan sepupu Nazar tidak pernah kelihatan lagi di DPR. Sepupu Nazar lainnya Rita Zahara, anggota DPRD Riau yang juga menjabat Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Riau dan juga bendahara DPD PD Riau pun tidak lagi kelihatan batang hidungnya di kantornya.<br />
<br />
Baik Nasir maupun Rita juga sama-sama tidak bisa lagi dihubungi nomor teleponnya. "Sudah 2 hari ini saya mencoba menghubungi Ibu Rita, tapi HP-nya tidak pernah aktif," kata anggota DPRD Riau Tengku Azwir.<br />
<br />
Mertua Nazar juga sudah tidak ada lagi di rumahnya. Sudah satu bulan ini ibu mertua Nazar tidak ada di Pekanbaru. Ibu mertua Nazar diketahui tinggal di rumah kontrakan di Jalan Amal, Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. "Sudah satu bulan Ibu Mertuanya ke Batam, ada anak di sana juga," kata seorang perempuan di rumah kontrakan itu yang lantas buru-buru masuk rumah.<br />
<br />
Sikap Nazar dan keluarganya 'menghilang' tidak sulit untuk dipahami. Nazar yang sudah mendapat ancaman akan dibunuh tentu ketakutan ancaman itu akan benar-benar menjadi kenyataan.<br />
<br />
Sebenarnya isu Nazar akan dibunuh sudah beredar sejak Nazar dan istrinya, Neneng Sri Wahyunu diberitakan kabur ke Singapura pada 23 Mei 2011. Kabar yang beredar, nyawa Nazar dihargai hingga puluhan miliar. "Memang ada dana untuk itu. Tapi saya tidak mau sebutkan berapa persisnya," jelas sumber detikcom di PD.<br />
<br />
Isu ancaman pembunuhan terhadap Nazar pun makin menggelinding, dan bahkan dikait-kaitkan dengan kematian Bendahara Umum PD sebelum Nazar, Zainal Abidin, yang meninggal secara mendadak.<br />
<br />
Zainal meninggal akibat serangan jantung pada 8 Juni 2009. Namun muncul sas sus yang meragukan Zaenal meninggal secara wajar. Pasalnya saat itu Zainal sedang dibidik Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait dana kampanye untuk PD pada Pemilu 2009. Namun belum juga dimintai klarifikasinya, Zainal meninggal dunia secara mendadak.<br />
<br />
Zainal, selain jadi Bedum PD juga aktif sebagai Presiden Direktur PT Shohibul Barokah yang telah menyumbangkan dana untuk kampanye SBY-Boediono sebesar Rp 9,5 miliar. Perusahaan Zainal yang terdiri dari PT Shohibul Barokah menyumbang Rp 5 miliar, PT Anugerah Selat Karimun Rp 2,5 miliar. Sedangkan melalui PT Shohibul Inspeksindo Internasional (Sospek), Zainal menggelontorkan uang sebesar Rp 2 miliar.<br />
<br />
"Saya menduga nasib Nazar nantinya tidak jauh dengan yang dialami Zainal. Soalnya Nazar tahu banyak soal aliran uang di PD, dan kini terus meniupkan terompet tentang aliran dana haram ke sejumlah elit PD. Apalagi sekarang sudah menyentuh petinggi Polri," kata Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustofa Nahrawardaya.<br />
<br />
Nasib Nazar semakin terancam sebab kini seolah menjadi musuh bersama. Beberapa orang di elit PD yang sebelumnya membelanya belakangan justru berbalik menyerangnya. Apalagi sampai sekarang belum ada jaminan dari PD atau pun pemerintah tentang keselamatan Nazar. Malah anggota Komisi III DPR dari PD, Ruhut Sitompul secara tegas mengancam Nazar bisa ditembak mati jika terus memilih menjadi buron.<br />
<br />
"Nazaruddin kau harus pulang jangan sampai ditetapkan jadi DPO. Kalau sudah DPO bisa ditembak mati kau kalau ketemu polisi tapi tak mau pulang," ujar Ruhut yang awalnya sangat vokal membela Nazar.<br />
<br />
Menghadapi kondisi sulit ini, hanya ada satu cara yang dipilih Nazar, yakni menghilang. Sebab kalau dia kembali nasibnya bakal terancam. "Kalau dia (Nazar) balik ke Indonesia, siapa yang menjamin kalau Nazar tidak akan dibunuh?" tanya Mustofa.<br />
<br />
Untuk membunuh Nazar bukan sesuatu yang sulit, sekalipun sedang berada di luar negeri. Pembunuhan bisa dilakukan oleh pembunuh bayaran. "Munir aja bisa dibunuh saat berada di luar negeri. Apalagi Nazaruddin," kata Mustofa.<br />
<br />
Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM Hifdzil Alim juga yakin Nazar menghilang karena takut dibunuh. "Dia kan belum berani untuk menguak semuanya di sidang atau di depan penyidik, karena mungkin dia tahu kalau pulang ke sini akan di-Nasrudin-kan, dihabisi," kata Hifdzil kepada detak.<br />
<br />
Nasrudin yang dimaksud adalah Nasrudin Zulkarnaen, Direktur Putra Rajawali Banjaran yang tewas dibunuh karena menjadi tumbal dalam pusaran kpentingan hukum dan politik negeri ini.<br />
<br />
Hanya saja spekulasi soal rencana pembunuhan Nazar dianggap sebagai bualan oleh PD. Sumber yang dekat dengan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum menyatakan tidak mungkin kelompok Anas ataupun PD akan membunuh Nazar karena justru akan merugikan mereka.<br />
<br />
Ditegaskan, Anas dikenal bukan orang yang menyukai kekerasan untuk menyelesaikan persoalan. "Buat apa? Toh semua orang akhirnya akan mati. Nanti malah PD lagi yang kena," kata sumber itu menirukan pernyataan Anas. Sementara Anas yang diminta konfirmasi belum memberi tanggapan.<br />
<br />
Sementara Ketua DPP PD Kastorius Sinaga pun membantah elit partainya ingin membunuh Nazar. Menurutnya, sangat tidak mungkin Nazar dibunuh. Kalau pun Nazar mengaku diancam akan dibunuh itu hanya bualan saja.<br />
<br />
"Nazar itu kan sering berbohong. Saya tidak percaya kalau ada upaya itu (pembunuhan) seperti yang dia bilang," jelas Kastorius kepada detikcom. <span style="font-size: 100%;">(ddg/iy)<br /><br /></span></div>
NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-81163039592871373052011-07-06T17:54:00.003+07:002022-01-23T05:21:08.809+07:00Sarang Penyamun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj12DEr9C0qyd8rxuAQItz8JQhn4byxMWNVL7o12kNsOlovZpXCXI4arHxUqGg1v6CizpeK-aTzZAjlnAxFiW6TyvhlMqsUqfyxfnvmwHooWCr-T4UDEuo7_GTgz2E2HpWYXD4reOkaVc5M/s1600/partai-demokrat-korupsi-anti.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="498" data-original-width="600" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj12DEr9C0qyd8rxuAQItz8JQhn4byxMWNVL7o12kNsOlovZpXCXI4arHxUqGg1v6CizpeK-aTzZAjlnAxFiW6TyvhlMqsUqfyxfnvmwHooWCr-T4UDEuo7_GTgz2E2HpWYXD4reOkaVc5M/s640/partai-demokrat-korupsi-anti.jpg" width="100%" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Polemik seputar status hukum sebanyak 61 kepala daerah yang mayoritas terjerat kasus dugaan korupsi beberapa waktu lalu hingga saat ini masih tersendat. Apa boleh buat, mayoritas dari jumlah itu diduga adalah kader Partai Demokrat, sehingga mendapat ‘perlakuan khusus’ dari partai penguasa. </span></i><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
APALAGI, sang koruptor yang sebelumnya bukan kader Demokrat, kini ramai-ramai berpindah haluan ke Demokrat. Tujuannya bisa ditebak, suaka politik adalah yang utama. Muncul pertanyaan, apakah fenomena ini masih bisa menjamin Partai Demokrat sebagai partai yang betul-betul ingin memberantas korupsi? “Jadi, 61 orang belum turun izin dari presiden sejak 2005 sampai sekarang 2011. Itu untuk pemeriksaan sebagai saksi dan tersangka, termasuk Gubernur Kalimantan Timur, Awang Farouk. Ini yang belum tahu alasannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang jelas saya yakin kalau presiden, itu di meja, itu tinggal tanda tangan. Kalau presiden itu kalau sudah tiga hari pasti tanda tangan,” ungkap Kepala Pusat Penerangan Kejaksaan Agung, Noor Rachmad di Jakarta, Kamis (7/4/2011) lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anggota Komisi III DPR Aziz Syamsudin tidak menampik mandegnya izin dari presiden, itu bisa jadi berkaitan dengan maraknya aksi “loncat pagar” sejumlah politisi ke partai lain. “Itu bisa jadi, karena sekarang kan lagi banyak politisi yang pindah partai. Mereka bisa saja pura-pura pindah partai agar kasusnya bisa dilindungi oleh partai tujuannya,” ungkap Aziz kepada Monitor Indonesia, beberapa waktu lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti diketahui, politik Indonesia diramaikan tren hijrah ke partai lain oleh sejumlah elit partai. Jika ditotal, Partai Demokrat adalah partai yang paling laris dijadikan sebagai partai tujuan. Terakhir, kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf kini sudah berlabuh di Partai Demokrat. Sebelumnya, kader Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi sudah lebih dulu melakukan akrobat politik serupa, yakni hijrah partai ke Demokrat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya, Indonesia Coruption Watch (ICW) sudah berkali-kali menuding Partai Demokrat sebagai sarang persembunyian para koruptor. Dalam penelitiannya, ICW setidaknya menemukan tujuh kepala daerah yang terlibat kasus korupsi. Bahkan, kader junior itu semakin merasa nyaman, sebab hukum seolah-olah tidak mampu menjamah mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesan tebang pilih yang terbersit di benak publik tentu saja tidak terelakkan. Merujuk pada kader partai lain, ICW lantas membandingkan kasus yang menimpa kader PKS Misbakhun dan kader Golkar Syamsul Arifin Gubernur Sumatera Utara. Kedua politisi ini akhirnya harus meringkuk di sel penjara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian terbaru ICW bahkan menegaskan 76 persen dari pernyataan SBY yang mendukung pemberantasan korupsi nyatanya tidak terealisasi. Padahal, berdasarkan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, tindakan penyelidikan dan penyidikan terhadap kepala daerah dilaksanakan setelah adanya persetujuan tertulis dari presiden.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, justru di sinilah letak persoalannya. Kekuasaan memberi izin yang digenggam SBY diduga menjadi sumber presiden melakukan tindakan diskriminatif. “Perlindungan hukum menjadi utama pindahnya kepala daerah ke Partai Demokrat. Dengan tingginya tingkat korupsi di Pilkada, suaka politik dengan cara masuk ke lingkaran kekuasaan menjadi hal penting. Apalagi, politik pemberantasan korupsi kita saat ini masih tebang pilih,” ungkap pengamat politik Yunarto Wijaya beberapa waktu lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Senjata Makan Tuan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Mari kembali sejenak pada masa kampanye Pemilu 2009 lalu. Kala itu, Partai Demokrat merayu rakyat Indonesia lewat semboyan pemberantasan korupsi yang tanpa pandang bulu. Harus diakui, rayuan yang disebarluaskan melalui media massa itu memang cukup menarik perhatian. Ini karena SBY, Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng, dan Angelina Sondakh turut serta membintangi iklan kampanye itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
‘GELENGKAN kepala dan katakan Tidak, Abaikan rayuannya dan katakan Tidak, Tutup telinga dan katakan Tidak’, adalah senjata yang dipakai Demokrat untuk membuktikan betapa konsistennya partai itu memberantas korupsi. Bahkan pada penghujung iklan itu, ‘Partai Demokrat bersama SBY terus melawan korupsi tanpa pandang bulu’, menjadi kalimat penutup yang terasa indah di telinga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Entah karena iklan itu memang sangat bermutu dan menjanjikan, Partai Demokrat dan SBY akhirnya berhasil merebut kekuasaan untuk kedua kalinya. Lebih bombastis lagi, SBY tak lagi perlu bertarung dua kali putaran pemilu, seperti Pemilu 2004. Sekali putaran saja, Yudhoyono kembali melenggang ke Istana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, semboyan “Katakan Tidak Pada Korupsi” kini menjadi bumerang bagi Partai Demokrat dan SBY sendiri. Apa lacur, sederet kader partai berlambang mercy itu justru terseret dalam derasnya pusaran korupsi. Sayangnya, meski SBY berkali-kali mengatakan tidak akan pernah pandang bulu memberantas korupsi, sepertinya pernyataan itu tidak berlaku pada kader sendiri. Tak heran, kini banyak kalangan menuding Partai Demokrat sebagai sarangnya para koruptor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tudingan ini bukan tanpa alasan, sebab hingga kini sejumlah nama kader Demokrat yang tersangkut masalah korupsi masih bebas berkeliaran. Kalaupun diproses, statusnya masih sebatas saksi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Johnny Allen Marbun adalah politisi Demokrat yang hingga saat ini masih menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi pembangunan dermaga dan bandara di kawasan Indonesia Timur. Anggota DPR asal Sumut ini rupanya masih belum bisa dijamah oleh lembaga superbody KPK.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikutnya, Max Sopacua yang juga masih berstatus sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Departemen Kesehatan. Mantan penyiar televisi ini juga masih bebas melenggang sebagai anggota DPR.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian Andi Nurpati. Wanita yang sebelumnya adalah anggota KPU ini juga terseret dalam kasus pemalsuan surat MK yang kasusnya tidak lagi dilanjutkan. Bahkan, saat ini dia dipercaya sebagai salah satu Ketua DPP Partai Demokrat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamuddin juga terlilit dugaan korupsi dana bagi hasil pajak senilai Rp21,3 miliar. Namun, Agusrin yang juga menjabat Ketua DPR Bengkulu ini akhirnya divonis bebas beberapa hari lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikutnya adalah mantan Wakil Gubernur Sumut yang kini menjadi anggota DPR Amrun Daulay juga diseret dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sapi impor dan mesin jahit Departemen Sosial. Meski status Amrun sudah tersangka, dia masih bebas tak tersentuh KPK.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak ketinggalan, mantan Walikota Semarang Sukawi Sutarip juga pernah ditetapkan sebagai tersangka korupsi APBD 2004 senilai Rp 3,9 miliar. Namun, lagi-lagi kasus itu mengendap entah dimana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan Djufri, mantan Walikota Bukittinggi, yang kini menjabat anggota DPR asal Demokrat juga dilibas dugaan korupsi pengadaan tanah kantor DPRD Bukittinggi dan pool kendaraan Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan Bukittinggi 2007 yang merugikan keuangan negara sekitar Rp1,2 miliar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kendati Djufri telah ditetapkan sebagai tersangka pada 9 Januari 2009 lalu, hingga kini ia masih bebas mondar-mandir di gedung Senayan. Sedangkan kasusnya kini ditangani Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terakhir dan yang paling membuat Demokrat ketar-ketir adalah kasus yang melilit Nazaruddin. Mantan Bendahara Umum Demokrat ini diseret dalam kasus korupsi Wisma Atlet Palembang, dan percobaan memberikan gratifikasi kepada Mahkamah Konstitusi. Meski dicoret dari kepengurusan organisasi, nyatanya status Nazaruddin sebagai anggota DPR tidak dicopot.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[Sumber: <a href="http://kabarnet.wordpress.com/2011/05/27/partai-demokrat-jadi-gudang-koruptor/">Kabarnet</a>]</div>
NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-7041200752624256592011-07-06T17:25:00.013+07:002022-01-23T05:22:21.283+07:00Membedah Korupsi ‘Berjamaah’ di Partai Demokrat<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRXUysPJhvCCorkRjCTT3f1Ck6bp532R2Dt1CnxbP7pKgyO28pUqfnkzSc98up5kmS6S-Jd4jLYYgL5Dr5TL9kBPe9z4fXjihNzDuT1om8115PE0i5P2Tc6hPtvaQhkYKg9fD5FjhmTYBu/s1600/uu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="425" data-original-width="740" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRXUysPJhvCCorkRjCTT3f1Ck6bp532R2Dt1CnxbP7pKgyO28pUqfnkzSc98up5kmS6S-Jd4jLYYgL5Dr5TL9kBPe9z4fXjihNzDuT1om8115PE0i5P2Tc6hPtvaQhkYKg9fD5FjhmTYBu/s640/uu.jpg" width="100%" /></a></div>
<span style="color: rgb(153 , 0 , 0); font-family: "trebuchet ms"; font-size: 78%;">Perhatikanlah foto ini, tidakkah mereka patut dikasihani?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Dempkrat M. Nazarudin telah membuat parpol penyokong utama pemerintahan SBY semakin kelihatan watak aslinya yang tidak steril dengan prilaku buruk yang dipraktikkan sebagian kadernya baik di pusat hingga daerah. Partai Demokrat yang selama ini menjadikan isu pemberantasan korupsi sebagai ‘jualan’ utamanya ternyata kini hanya menjadi ‘bualan’ semata karena praktik di lapangan justru menunjukkan kontradiksi aksi dan fakta yang sesungguhnya.<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tsunami dugaan korupsi yang kini melanda Partai Demokrat membuktikan bahwa parpol ini tidak konsisten dalam berprilaku dan hanya menjadikan isu pemberantasan korupsi sebagai alat propaganda politik demi membangun pencitraan dihadapan publik. Kini mata publik telah dibuka bahwa komitmen pemberantasan korupsi yang dijadikan slogan suci SBY dan Partai Demokrat tak lebih sebagai cerita fiksi yang penuh sensasi dan manipulasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kasus yang menimpa M.Nazarudin dan kini melebar mulai menyeret sejumlah eli Partai Demokrat menjadi bukti nyata betapa pembohongan publik adalah fakta dan nyata dilakukan oleh pemerintahan SBY yang selama ini ‘mentasbihkan’ pemberantasan korupsi. Agenda suci pemberantasan korupsi dalam dataran praktiknya ternyata penuh kontradiksi, ironi,manipulasi, diskriminasi dan politisasi sehingga tidak menyentuh aspek yang sesungguhnya terkecuali hanya membuat hiruk pikuk dipermukaan tetapi substansinya selalu kabur dan penuh dengan permainan (rekayasa) dan sering berjalan transaksional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Realitas itulah yang kini semakin merontokkan citra dan kepercayaan Presiden SBY dan Partai Demokrat. Dari berbagai hasil temuan lembaga Lembag Survei tingkat popularitas dan kepercayaan publik terhadap SBY dan partai pendukung utamanya menunjukkan tren yang terus menurun (anjlok) secara memprihatinkan. Semua ini terjadi karena ageda korupsi yang selama ini menjadi senjata pamungkas dan pusaka utama pemerintahan SBY dan Partai Demokrat kini mulai makan ‘tuannya’ sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditengah realitas yang sunguh sangat kontradiktif dan ironis itu, publik kini ternyata mulai menyimpulkan adanya petunjuk terjadinya korupsi ‘berjamaah’ di Partai Demokrat. Petunjuk korupsi berjamah di Partai Demokrat ini tentu didasarkan pada dugaan keterlibatan para elit politiknya serta tidak konsistennya pemimpin tertinggi di negeri ini dalam memberantas korupsi. Indikasi korupsi berjamaah itu setidaknya bisa dilihat dari dugaan para elit Partai Demokrat dalam kasus-kasus korupsi sebagai berikut;</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Anas Urbaningrum (Ketua Umum DPP Partai Demokrat) yang telah disebut M. Nazarudin menerima dana sekitar 2 Milyar dari Proyek Pembangunan Wisma Atlet Sea Games.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Andi A. Malarangeng (Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat dan Menpora) yang disebut M.Nazarudin menerima dana sekitar 4 Milyar dari Proyek Wisma Atlet Sea Game.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Jhony Alle Marbun (WakilKetua Umum DPP Partai Demokrat) yang telah lama ramai dikaitkan dengan dugaan korupsi pembangunan Dermaga dan Bandara di Indonesia Timur dan hingga kini kasusnya mengendap di KPK.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Max Spacua (WakilKetua Umum DPP Partai Demokrat) yang diduga terkait dengan kasus korupsi Alat Kesehatan di Departemen Kesehatan tahun 2007.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Angelina Sondakh (Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat) yang diduga berperan aktif sebagai koordinator Anggaran di Komisi X serta diduga menjadi salah satu aktor terjadinya kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet Sea Games.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. M. Nazarudin (Mantan Bendahra Umum DPP Partai Demokrat) yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dan diduga menjadi aktor utama terjadinya kasus dugaan korupsi pembangunan Wisma Atlet Sea Games dan kasus Suap Sesmenpora.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Andi Nurpati (Ketua DPP partai Demokrat) diduga kuat menjadi salah satu aktor Pemalsuan Surat MK yang syarat dengan isu suap atau korupsi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan keterkaitan nama-nama itu dalam dugaan kasus-kasus itu maka hampir seluruh elit Partai Demokrat yang menempati posisi-posisi paling strategis adalah tidak steril dengan tuduhan keterlibatan korupsi. Tampaknya untuk sementara hanya Sekjen DPP Partai Demokrat; Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang sama sekali tidak pernah disebut dan terkait atau dikaitkan dengan isu korupsi yang kini banyak heboh dan dituduhkan para elit separtainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Merujuk dengan berbagai pemberitaan, tudingan dan petunjuk di atas maka dapat disimpulkan bahwa sedang terjadi dugaan korupsi ‘berjamaah’ di Partai Demokrat karena menyasar dan mengaitkan sejumlah elit politiknya yang menempati pos-pos paling strategis. Petunjuk korupsi berjamaah ini tentu akan semakin berat mengangkat kembali citra dan prestasi Partai Demokrat di masa depan jika tidak terjadi loncatan luar biasa dan ledakan besar (Big Bang) dari SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat untuk bertindak tegas menggunakan tangan besi ‘membersihkan’ praktik korupsi di partainya yang telah mencoreng muka dan citra dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini bisa ditempuh ketika SBY berani mengambil resiko untuk mengorban siapapun yang terlibat kasus dugaan korupsi, termasuk jika ada anggota keluarganya yang akhirnya terlibat. Bukankankah SBY pernah berikrar dihadapan ratusan juta rakyatnya bahwa dirinya akan memimpin sendiri pemberantasan korupsi dan dimulai dari Istananya. Ikrar ini hingga kini belum terbukti dan ditepati sehingga dalam sisa 3 tahun pemerintahan, SBY masih memiliki hutang sangat besar dengan rakyatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Petunjuk dan indikasi terjadinya korupsi berjamaah ini mestinya yang membuat SBY segera bangkit mewujudkan janji-janjinya sehingga di akhir pemerintahannya dapat mewariskan sejarah, prestasi serta legacy sebagai ‘Bapak’ Pemberantas korupsi, bukannya Bapak ‘Pelindung’ Koruptor. Jika SBY bersikap seperti ini niscaya KPK menjadi sangat ringan dan mudah membedah korupsi berjamaah di Partai Demokrat. Upaya membedah dan menuntaskan dugaan korupsi berjemaaah itu sangat memerlukan dukungan penuh SBY sebagai pemimpin tertinggi pemerintahan dan di Partai Demokrat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua itu kuncinya tentu terletak pada ketegasan sikap dan kemauan SBY sebagai Presiden dan sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat untuk membedah dan membongkar tuntas indikasi korupsi berjamaah di partai yang pernah didirikan, dibangun dan dibanggakannya. Tanpa ketegasan ini nisacaya pemberatanasan korupsi hanya berputar-pura, mengedepankan sensasi dan penuh basa-basi sehingga tidak pernah menyentuh substansi, terkecuali hanya terus menerus menyakiti dan mengecewakan mayoritas rakyat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari: Aly Imron Dj</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Penggiat LSM untuk Transparansi dan Demokrasi, Penulis Buku dan Penulis Lepas di Berbagai media massa. -Sampaikan kebenaran walaupun terasa pahit. Lihatlah apa yang ditulis, jangan lihat penulisnya. Email: alyimrondj@yahoo.com, HP. 085866940999</i></div>
<h3>
<a href="http://www.kompasiana.com/alyimrondj" style="color: inherit; text-decoration: none;"></a></h3>
NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-50402912442174154712011-06-12T02:45:00.008+07:002022-01-22T02:59:39.062+07:00Buku "Cikeas Kian Menggurita"
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgbnsupPHh8GN0Tljze0zY9Ttzdyg5o8MSd4k6IsAy3LY1Qo6x4Dsng0-YZQ8As1fA0WA404rc-vM3xPjC51CcZY88LwUnRu3E1e2ixx3PqkMUEvPG4cCe_8oPNPnFrzxYS91Eau7EbSrJXaqp13GYDcMkeFZ01TEl0CJhN2kPdrVHocrZefehXWRZYFA=w1005-rw" style="display: block; padding: 0em 0; text-align: center; clear: left; float: left;margin-right:10px;"><img alt="" border="0" data-original-height="464" data-original-width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgbnsupPHh8GN0Tljze0zY9Ttzdyg5o8MSd4k6IsAy3LY1Qo6x4Dsng0-YZQ8As1fA0WA404rc-vM3xPjC51CcZY88LwUnRu3E1e2ixx3PqkMUEvPG4cCe_8oPNPnFrzxYS91Eau7EbSrJXaqp13GYDcMkeFZ01TEl0CJhN2kPdrVHocrZefehXWRZYFA=w1005-rw" height="320" width="220"/></a>
<div style="text-align:justify;">TEMPO Interaktif, Yogyakarta - George Junus Aditjondro kembali meluncurkan buku tentang sepak terjang bisnis orang-orang di sekitar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Buku yang diberi judul Cikeas Kian Menggurita itu merupakan buku lanjutan dari jilid pertama yang berjudul Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century 2009.<br><br>
Buku yang mengupas skandal orang-orang di sekitar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu merupakan tulisan analisis George dari berbagai media cetak, portal Internet, wawancara, serta investigasi khusus. Tujuan buku terbitan Galangpress Yogyakarta itu adalah memberikan pendidikan politik tentang hak-hak demokrasi warga negara untuk mencegah akumulasi kekuasaan ekonomi dan politik penguasa, terutama di seputar lingkaran istana.<br><br>
“Ada yang lebih penting ketimbang figur, yaitu konfigurasi politik yang mempengaruhi pergantian pucuk pimpinan politik negara kita lima tahun sekali,” kata George saat peluncuran buku di Galangpress Yogyakarta, Kamis, 7 Juli 2011.<br><br>
Buku setebal 204 halaman itu terbagi dalam enam bab, George mulai dengan mengupas tsunami politik yang berbarengan dengan gempa 8,9 skala richter dan tsunami di Jepang, 11 Maret 2011. Inilah saat ketika media Australia memberitakan bahwa Yudhoyono telah menyalahgunakan kekuasaannya, seperti dilansir The Age. Dikutip dari kawat-kawat diplomatik Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut terlibat dalam korupsi yang luar biasa serta menyalahgunakan kekuasaan.<br><br>
Dalam bab pertama yang berjudul "Terbukanya Kotak Pandora" itu, George mengupas reaksi kroni-kroninya, mulai dari kedekatan Tony Winata dengan SBY hingga merangkul Taufik Kiemas seperti yang diungkapkan oleh Wikileaks. Di situ, SBY ditulis telah mengintervensi Kejaksaan Agung terkait dugaan korupsi yang melibatkan Taufik Kiemas yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Kiemas diduga terlibat korupsi di sejumlah proyek, seperti Jakarta Outer Ring Road (JORR), pengadaan rel kereta api ganda Merak-Banyuwangi, dan lain-lain.<br><br>
Dari sekian bab itu, yang paling menarik dan sangat diunggulkan oleh George justru ada di bab empat yang berjudul "Pelanggaran-pelanggaran Pemilu". Ia mengambil kesimpulan sendiri dari tulisannya itu, yaitu pemimpin saat ini, presiden dan wakil presiden Indonesia tidak sah karena adanya pelanggaran-pelanggaran dan kelicikan dalam pemenangan pemilu oleh sistem yang sudah dipegang oleh SBY-Boediono.<br><br>
“Ke mana larinya uang Bank Century dan Bail Out Century? Dari hasil wawancara saya dari berbagai sumber dan penelitian dari berbagai media, itu ada yang 'lari' untuk membiayai pemenangan pemilu SBY-Boediono,” kata dia.<br><br>
Menurut Hifzil Alim, Wakil Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada, buku itu bisa menjadi bukti awal pengusutan korupsi oleh para penegak hukum. “Buku ini menantang siapa saja yang akan menegakkan hukum,” katanya.<br><br>
Buku yang dicetak sebanyak 7.500 eksemplar dan dijual dengan harga Rp 50 ribu itu sudah beredar di toko-toko buku, kecuali Toko Buku Gramedia. “Gramedia tidak berani menjual, tetapi jaringan toko buku lainnya sudah siap menjual,” kata Julius Felicianus, Direktur Galangpress Yogyakarta.<br><br>
MUH SYAIFULLAH<br><br>
Sumber:<a href="https://nasional.tempo.co/read/345399/george-junus-luncurkan-buku-cikeas-kian-menggurita" target="_blank">Tempo Interaktif</a></div>NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-34932436747819127872011-06-12T00:03:00.005+07:002022-01-22T00:35:14.444+07:00Anggota Dewan Yang Terhormat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaAQkhMbR_-nWC6yBwMsIvfuy9D9kS8zp-bgee7CO5bYWIkjUMe60fg3Zi6nuhANn0S66ZUaQPxL0xSfiIaO4pQVO1NnLPO-azraeGqpHcTPLPmPN-tBP2ev6zTc3aSQwdwSgIoDFzewE/s1600/Cover-Politik.jpg" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="465" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaAQkhMbR_-nWC6yBwMsIvfuy9D9kS8zp-bgee7CO5bYWIkjUMe60fg3Zi6nuhANn0S66ZUaQPxL0xSfiIaO4pQVO1NnLPO-azraeGqpHcTPLPmPN-tBP2ev6zTc3aSQwdwSgIoDFzewE/s1600/Cover-Politik.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b><b>KUALITAS ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KITA</b><br /><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">Jakarta, <a href="https://nasional.kompas.com/read/2011/04/18/05485991/Kualitas.Anggota.DPR.Rendah?page=all">Kompas</a> - Tidak hanya kinerja yang dinilai buruk, kualitas anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 juga dinilai lebih rendah dibandingkan dengan anggota DPR periode sebelumnya. DPR periode sekarang dinilai lebih hedonis dengan gaya hidup mewah dan jauh dari rakyat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Koordinator Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia Sebastian Salang mengungkapkan, dengan hanya melihat kondisi DPR pada era Orde Baru, bisa dengan mudah disimpulkan bahwa kinerja legislasi DPR periode saat ini jauh lebih buruk. ”DPR pada masa Orde Baru itu hanya punya satu ruangan kecil yang diisi enam sampai delapan orang. Mereka hanya ditemani satu sekretaris. Meski mereka saat itu lebih banyak menjadi stempel pemerintah, produktivitasnya bagus,” kata Sebastian di Jakarta, akhir pekan lalu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bachtiar Effendy, pemerhati politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, menuturkan, DPR saat ini merupakan cermin dari praktik politik yang amat dasar, yaitu siapa mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana. Keadaan ini merupakan buah dari rendahnya kualitas dan kompetensi orang yang ada di dalamnya serta tidak adanya desain besar di pemerintahan. ”Politik menjadi komoditas, tidak lagi panggilan hidup. Menjadi anggota DPR lebih menjadi pekerjaan untuk memperoleh manfaat ekonomi sebesar-besarnya, bukan untuk memperjuangkan nilai tertentu,” kata Bachtiar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Secara terpisah, Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk mengatakan, DPR periode ini mengalami alienasi dengan rakyat yang mereka wakili. ”Mereka tak lagi nyambung dengan rakyat. Perilaku politik anggota DPR menjadi hal yang asing bagi rakyat,” katanya. Jika dibandingkan, kinerja dan kualitas DPR periode awal pascareformasi juga masih jauh lebih bagus dibandingkan dengan anggota DPR sekarang. ”Setelah reformasi, anggota DPR memang sudah punya ruangan sendiri, tetapi mereka belum punya staf ahli. Anggaran untuk membahas satu RUU saat itu hanya Rp 300 juta, tetapi hasilnya lebih baik. Lihat saja, jarang sekali produk UU yang dihasilkan DPR periode 1999-2004 digugat di Mahkamah Konstitusi. Bandingkan dengan DPR periode sekarang, baru sebulan mengesahkan UU langsung digugat di MK, seperti UU Partai Politik,” ungkap Sebastian. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kondisi itu sangat ironis mengingat DPR sekarang didukung fasilitas lengkap dan anggaran lebih besar. ”DPR sekarang punya dua staf ahli dan satu asisten. Biaya pembahasan satu RUU bisa mencapai Rp 5,2 miliar. Namun kenyataannya, kami mencatat selama periode satu tahun masa kerja mereka (Oktober 2009-Oktober 2010) hanya tujuh UU yang dihasilkan, itu pun lima UU hanya ratifikasi perjanjian internasional. Satu UU merupakan inisiatif pemerintah karena berupa UU APBN,” ujarnya. Dengan kenyataan seperti itu, kata Sebastian, tidak ada hubungan antara peningkatan anggaran dengan perbaikan kualitas dan kinerja DPR. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut dia, penyebab buruknya kinerja dan rendahnya kualitas anggota DPR ialah disiplin yang kurang. Budayawan Hardi mengatakan, kualitas DPR saat ini medioker sehingga mereka seperti tuli dan buta terhadap kritik rakyat. ”Lihat saja argumen-argumen mereka yang ngotot membangun gedung baru. Mereka hanya siap dengan pernyataan-pernyataan pendek,” ujarnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mental medioker itu, menurut Hardi, juga terlihat dari perubahan sikap anggota DPR yang sangat hedonistis. ”Ibarat ungkapan Jawa, ini seperti kere munggah bale. Biasa ngopi di warteg, sekarang harus menuntut di hotel bintang lima. Mentalitas ini mudah terlihat saat mereka ngotot ingin membangun gedung baru. Tidak ada sedikit pun dari mereka yang meminta gedung baru ini dilengkapi dengan perpustakaan. Barangkali mayoritas dari mereka enggak suka baca buku,” katanya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut sosiolog Universitas Sriwijaya, Palembang, Alfitri, buruknya kinerja DPR juga disumbang oleh peran partai politik yang tak signifikan dalam membentuk karakter kader. ”Parpol tidak mengajarkan bagaimana basis bernegara. Makanya muncul perilaku yang aneh. Cara mengobatinya, ya, dengan mengajari anggota DPR kejujuran dan kesederhanaan,” ucapnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Bachtiar, dalam kondisi seperti itu, berbagai suara keprihatinan masyarakat, seperti tentang rencana pembangunan gedung baru oleh DPR dan rendahnya kinerja lembaga itu, hanya dianggap sebagai angin lalu. ”Pikiran utama sebagian anggota DPR saat ini adalah bagaimana di posisi sekarang dapat menggunakan wewenang yang ada sebaik-baiknya, seperti untuk menyusun anggaran. Omongan pihak lain, mengapa harus diperhatikan?” ucap Bachtiar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Musisi Ananda Sukarlan bahkan menilai DPR tidak perlu ada. Menurut Ananda dalam acara Konser #Koinsastra di Bentara Budaya Jakarta, sudah ada Twitter tempat rakyat bisa mengemukakan pendapat secara demokratis. DPR yang semestinya jadi wakil rakyat malah ribut sendiri dengan berbagai kepentingan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seorang karyawan swasta di Jakarta, Catherine, juga setuju bahwa DPR tidak perlu ada. ”DPR tidak mengurusi rakyat, cuma berlomba menggemukkan kantong sendiri,” ujarnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Lalu, bagaimanakah kualitas anggota DPR kita dari masa ke masa?</b></div><div style="text-align: justify;">Berikut adalah sebagian <a href="/search/label/DPR">catatan tentang mereka </a>yang dimulai dari periode sebagaimana diceritakan di atas.</div> NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-18332669400292640912011-05-20T23:59:00.005+07:002022-01-22T02:31:25.236+07:00Mantan Presiden RI Yang Paling Disukai?<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj5dvBAXXKWYATt-74LIFzduLM2gDSUTm9tYV_LopCq7XAvvoQZOmfTSh9lmkLHSgwpWsXyuMfJV8EmFB6TeaRQPpTgApKDCUAe8QbsD-NsddgjsFn2iOhzWTox-tvGhnkSh8Xx0NHa4uSwpEe0FRXcGayIywww7pxkgoIl3tiIWVWAPgL_Sa1t0H8LWA=w1005-rw" style="display: block; padding: 0em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="536" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj5dvBAXXKWYATt-74LIFzduLM2gDSUTm9tYV_LopCq7XAvvoQZOmfTSh9lmkLHSgwpWsXyuMfJV8EmFB6TeaRQPpTgApKDCUAe8QbsD-NsddgjsFn2iOhzWTox-tvGhnkSh8Xx0NHa4uSwpEe0FRXcGayIywww7pxkgoIl3tiIWVWAPgL_Sa1t0H8LWA=w1005-rw"/></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>Sebagian orang boleh tidak suka pada almarhum mantan Presiden Soeharto. Namun, survei membuktikan, Soeharto adalah presiden yang paling disukai masyarakat Indonesia. Soeharto juga presiden yang dianggap paling berhasil.<br /><br /></div><div style="text-align: justify;">Demikian survei yang dilakukan Indo Barometer, sebuah lembaga survei nasional. Direktur Indobarometer, M Qodari, merilis hasil survei tersebut di Jakarta, Minggu (15/5/2011). Survei ini merupakan salah satu bagian dari hasil survei tingkat nasional bertajuk "Evaluasi 13 Tahun Reformasi dan 18 Bulan Pemerintahan SBY-Boediono", yang dilaksanakan pada 25 April-4 Mei 2011. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari survei yang melibatkan 1.200 orang, sebanyak 36,5 persen responden memilih almarhum mantan Presiden Soeharto sebagai presiden yang paling disukai. Selanjutnya, 20,9 persen memilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono; 9,8 persen memilih almarhum mantan Presiden Soekarno; 9,2 persen memilih mantan Presiden Megawati Soekarnoputri; 4,4 persen memilih BJ Habibie; 4,3 persen memilih almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid. <a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain itu, Indo Barometer juga menggali persepsi publik mengenai presiden yang paling berhasil. Lagi-lagi, almarhum mantan Presiden Soeharto dipersepsikan sebagai presiden paling berhasil. Sebanyak 40,5 persen responden mempersepsikan Soeharto sebagai pemimpin yang paling berhasil. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya, 21,9 persen memilih Presiden Yudhoyono; 8,9 persen memilih almarhum mantan Presiden Soekarno; 6,5 persen memilih mantan Presiden Megawati Soekarnoputri; 2,0 persen memilih mantan Presiden BJ Habibie; dan 1,8 persen memilih almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Qodari mengatakan, survei nasional ini menggunakan metode <em>multistage random sampling </em>untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dan <em>margin of error </em>sebesar +/- 3,0 persen.<br /><br />[<a href="http://nasional.kompas.com/read/2011/05/15/15154812/Soeharto.Presiden.yang.Paling.Disukai.Publik">KOMPAS</a> online]<br /><br /></div>NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-20599389536459700342011-05-17T10:10:00.006+07:002022-01-21T02:59:21.015+07:00Wakil Indonesia Di Pemilihan Putri Kopi Dunia<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj9ZY1q9aIPK-s71Ox1pdVxpTKDRgLZdDwVvhnWFh-AYVDq1d-W-6MT-_KvjbZHJQb1zyheD5S6QlwE0YreAAPzCpBct_auPoOBZ0budRYxnKkr_rIzqHl9CpYY72Xvc6kquicGcwQ78J1-9SGq04ztOaMvwbEWOsBUgvZ57pr5nHGq9cZCEZcIJLZtMw=w1005-rw" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj9ZY1q9aIPK-s71Ox1pdVxpTKDRgLZdDwVvhnWFh-AYVDq1d-W-6MT-_KvjbZHJQb1zyheD5S6QlwE0YreAAPzCpBct_auPoOBZ0budRYxnKkr_rIzqHl9CpYY72Xvc6kquicGcwQ78J1-9SGq04ztOaMvwbEWOsBUgvZ57pr5nHGq9cZCEZcIJLZtMw=w1005-rw" width="100%"/></a></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFu5wsIwudwgFm4a9kAmh_3BvguVLsY4v4f6yPevclR04vFm2R9iwSbbxIkbdLvip4MnBDPI3SwQYuXVxwjZMT55EeCFlFmIO9CTJGSe2eoIWywBWka0hJCXZAjGGRrJzjs4eedEwRF6Gb/s1600/regina-kopi.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 0px 0pt; cursor: pointer; width: 136px; height: 207px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFu5wsIwudwgFm4a9kAmh_3BvguVLsY4v4f6yPevclR04vFm2R9iwSbbxIkbdLvip4MnBDPI3SwQYuXVxwjZMT55EeCFlFmIO9CTJGSe2eoIWywBWka0hJCXZAjGGRrJzjs4eedEwRF6Gb/s400/regina-kopi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5607520304059670610" border="0" /></a><a href="http://warungmassahar.blogspot.com/2011/05/laskary-andaly-sang-putri-kopi.html">Laskary Andaly Metal Bitticaca </a>dari Sulawesi Selatan memenangi ajang pemilihan Putri Kopi Indonesia 2011. Gadis ini akan mewakili Indonesia dalam ajang pemilihan Putri Kopi Dunia 2012 di Kolombia Januari mendatang.</div><div style="min-height: 500px; text-align: justify;" id="teks-konten" class="artikel"><div class="renggang"> </div><div class="renggang"><br />Laskary menyisihkan dua pesaingnya Ketut Niken Aprilia dari Bali dan Khairun Nisa dari Nangroe Aceh Darussalam. Sebelum masuk tiga besar dia harus menyisihkan 30 finalis lain dalam dua tahap penjaringan, yakni 14 besar dan 10 besar.</div><div class="renggang"> </div><div class="renggang"><br />Para juri memilih Laskary setelah melakukan penilaian selama empat hari karantina dan penilaian di panggung. Seperti kebanyakan ajang pemilihan putri yang lain, kriteria penilaian didasarkan pada tiga hal, yakni kecerdasan (<em>brain</em>), perilaku (<em>behavior</em>) dan kecantikan (<em>beauty</em>).</div><div class="renggang"> </div><div class="renggang"><br />Usai pemilihan, mahasiswa S2 Teknik Perminyakan ITB ini mengaku tak mempunyai cukup waktu untuk menyiapkan pemilihan ini. "Singkat banget, cuma dua hari persiapan dari masa pengumuman," ujar Laskary.</div><div class="renggang"> </div><div class="renggang"><br />Dia mengatakan tiap hari pagi dan sore selalu meminum kopi. Kopi juga menolongnya ketika harus begadang saat ujian. Namun, perkenalan dengan kopi dimulai sejak kecil.</div><div class="renggang"> </div><div class="renggang"><br />"Karena kakek punya kebun kopi, senang juga ke kebun," ujar penyuka kopi Toraja ini. Usai pemilihan ini, dia akan mempersiapkan diri menuju pemilihan serupa di Kolombia.</div><div class="renggang"> </div><div class="renggang">Penggagas Pemilihan Putri Kopi, Rudy J. Pesik, mengatakan pemilihan ini sebagai langkah mewakilkan Indonesia ke ajang Pemilihan Putri Kopi Sejagad. Selain itu, juga untuk mempromosikan kopi Indonesia di dunia.</div><div class="renggang"> </div><div class="renggang"><br />"Indonesia ini punya 17 propinsi penghasil kopi, tapi selama ini kopi kita dikalahkan kopi negara lain," ujar Rudy saat konferensi pers di Hotel Mulia, Senin (18/4).</div><div class="renggang"> </div><div class="renggang"><br />Kopi Indonesia, kata Rudy, masih menempati rangking 4 dunia. Kalah dari Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Padahal, Indonesia mempunyai cita rasa kopi yang beragam di tiap daerah. Minuman kopi juga dikenal justru di negara, seperti Italia dan lainnya.<br /><br /></div><div class="renggang"> </div><div class="renggang">"Karena itu kami ingin membuat orang mengingat Indonesia dengan kopi ini," ujar pengusaha jasa kurir ini.<br /><br />[Dian Yuliastuti - <a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/profil/2011/05/08/brk,20110508-332939,id.html">TEMPO</a> Interaktif]<br /></div></div>NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-89842675922282185542011-05-17T10:01:00.005+07:002022-01-21T01:37:42.682+07:00Laskary Andaly Sang Putri Kopi<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhqKsNeStHiQlAVmtqzBEkg2L0ONerFpjXBOrOxueBryo3ngnmzdqVlCrOK8n4RhtRZ1EJPXfkwwUjgDcJsUzSwG9U1Xo0vpBmL_xV5ou3qukYusswsH1Y2khjtGYk7qEA1cM7CbF8ECOD3ivEf-69sieVFvLPl22m4qilTWAVk91oDtnD8W-I3D_8O6w=w1005-rw" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="" border="0" data-original-height="638" data-original-width="1024" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhqKsNeStHiQlAVmtqzBEkg2L0ONerFpjXBOrOxueBryo3ngnmzdqVlCrOK8n4RhtRZ1EJPXfkwwUjgDcJsUzSwG9U1Xo0vpBmL_xV5ou3qukYusswsH1Y2khjtGYk7qEA1cM7CbF8ECOD3ivEf-69sieVFvLPl22m4qilTWAVk91oDtnD8W-I3D_8O6w=w1005-rw" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Mengenakan busana kebaya modern besutan perancang kondang Anne Avantie, Laskary Andaly Metal Bitticaca berdebar-debar menanti pengumuman pemenang pada Senin, 18 April lalu. Namun, begitu namanya diumumkan juri sebagai Putri Kopi Indonesia 2011, peserta dari Sulawesi Selatan ini langsung bungah.</div>
<a name='more'></a><br /><div style="text-align: justify;">Ia menyisihkan dua finalis lainnya, Khairun Nisa dari Nanggroe Aceh Darussalam dan Ketut Niken Aprilia dari Bali. Mela, begitu ia biasa disapa, tak menyangka menjadi pemenang kontes malam itu. Semula ia menjagokan wakil dari Bali dan Aceh. "Senang dan terharu sekali bisa menang," ujar dara dengan tinggi 170 sentimeter ini saat ditemui di Hotel Mulia seusai acara. Di perhelatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Indonesia Kebanggaanku itu, Mela melalui berbagai tahapan penjurian.<br />
<br />
Selama lima hari ia menjalani masa karantina, dimulai pada 14 April. Dari 31 peserta disaring 14 besar lalu diperas lagi menjadi babak sepuluh besar. Pada babak ini, seperti halnya kontes kecantikan lain, peserta mulai harus menjawab pertanyaan. Bedanya, topik yang ditanyakan adalah wawasan mereka tentang perkopian. Tiga peserta lolos ke babak final. Pada babak tiga besar ini, Mela menjawab pertanyaan juri tentang anggapan kopi bisa mengurangi stres. "Ya, memang benar karena kopi mengandung zat antidepresan," ujar Mela, yang mengaku baru sekali ini mengikuti kontes kecantikan.<br />
<br />
Gadis berkulit kuning langsat ini merasa tertantang mengikuti pemilihan ini karena ingin terlibat mempopulerkan kopi Indonesia, terutama kopi Toraja dan kampung halamannya. Dia juga tertarik mempelajari kopi dari berbagai aspek, seperti kultur, sains, sosial, dan ekonominya. Menurut penyuka kopi Toraja ini, Indonesia kaya akan potensi kopi dari berbagai daerah. Minuman kopi merupakan bagian dari wisata kuliner yang menarik orang datang ke Indonesia, juga sekaligus meningkatkan taraf hidup petani kopi. Jawaban ini pula yang disodorkan kepada juri saat penilaian pada babak sepuluh besar dan mengantarnya menuju tiga besar.<br />
<br />
Mela mengatakan tak punya persiapan khusus sebelum masuk karantina, karena kesibukannya dalam penelitian di kampus Sekolah Pascasarjana Fakultas Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung. Dia banyak menggali informasi dari situs-situs di Internet dua-tiga hari sebelum karantina. Hasilnya tak mengecewakan.<br />
<br />
Perkenalan gadis ini dengan kopi sebenarnya sudah lama. Sejak kecil ia sering bermain di kebun kopi milik kakeknya di Tana Toraja. Lama-lama ia pun mulai menyukai minuman berkafein ini. Keluarga besarnya pun gemar kopi, bahkan sering berkumpul untuk minum kopi bersama. Dia belajar dari ibundanya belajar meramu kopi yang sedap. Dia berharap bisa belajar meramu kopi yang paling sedap pada barista ternama. Kopi, ucapnya, pun menjadi teman setia saat kuliah. "Ya wajarnya anak kuliah, minum kopi pasti ada saat waktu lembur bikin tugas atau begadang menjelang ujian," ujar alumnus jurusan Ilmu Mikrobiologi ITB dengan indeks prestasi 3,39 ini terkekeh. Saat senggang, Mela lebih banyak membaca surat kabar dan majalah ketimbang membaca buku, terutama buku di luar perminyakan. "Buku terakhir yang saya baca adalah Enhanced Oil Recovery untuk persiapan ujian," ujar anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Victor Bitticaca dan Rosni Bandaso ini.<br />
<br />
Setelah menyandang gelar Putri Kopi Indonesia, tugas berat menanti Mela. Ialah yang akan mewakili Indonesia--produsen kopi keempat terbesar di dunia--pada perhelatan World Queen of Coffee ke-41 di Manizales, Kolombia, pada Januari 2012. Tentu, untuk itu Mela harus berusaha keras menyiapkan diri. "Mengasah bahasa Inggris, memperluas wawasan, mempelajari kopi lebih dalam, wisata Indonesia, dan belajar berjalan yang lebih baik," ujar gadis yang alergi terhadap kecoa ini. Mela, yang bercita-cita menjadi peneliti mikrobiologi perminyakan, menginginkan persiapan ke Kolombia bisa berjalan seiring dengan kuliahnya. Tetapi Mela harus rela memprioritaskan persiapannya ke Kolombia. Akibatnya, banyak jadwal kegiatannya yang harus diatur ulang.<br />
<br />
<strong></strong> <strong></strong> </div>
<h3 style="font-weight: bold; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"></span></h3>
<blockquote>
<h3 style="font-weight: bold; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;">BIODATA</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
Nama: Laskary Andaly Metal Bitticaca Kelahiran: Soroako, 18 Desember 1986 Orang tua: Victor Bitticaca dan Rosni Bandoso Status dalam keluarga: Anak kedua dari tiga bersaudara<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pendidikan:</span> <br />
<ul>
<li>Sarjana Ilmu Mikrobiologi Institut Teknologi Bandung (2009)</li>
<li>Kuliah S-2 Teknik Perminyakan ITB</li>
</ul>
<strong>Pengalaman kerja:</strong> <br />
<ul>
<li>Asisten Laboratorium Proyek Mikrobiologi</li>
<li>Asisten Laboratorium Fisiologi Mikrobial</li>
<li>Magang pada Laboratorium Makanan Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Serpong</li>
<li>Asisten Peneliti pada Oil and Gas for Indonesia (OGRINDO)</li>
</ul>
<strong>Penghargaan:</strong> <br />
<ul>
<li>Juara Lomba Karya Ilmiah Remaja (2001)</li>
</ul>
</div>
</blockquote>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
[Dian Yuliastuti - <a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/profil/2011/05/08/brk,20110508-332939,id.html">TEMPO</a> Interaktif]<br />
<br /></div>
NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-17157711907521770302011-05-17T09:52:00.004+07:002022-01-22T06:19:43.977+07:00Kedai Kopi Dengan Pelayan Semi Bugil<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgMz5Lt6n8ZiCWQ_fnvYc_w346zjopgHxVvdcTYKs44Sd6L8UPGak6eAlNC1vRJOU_SOBTm3Q1kgXlP9-wgseynkYyq1k0eazlAvONHqyPiiY9qeqbYpQc2cOvkehbp9-h3f4edXJxht2eNF_uDBwNkUMIpsHzq_BLikBOclM4HfbeCFizx5rj1dlQ2Ew=w1005-rw" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="347" data-original-width="767" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgMz5Lt6n8ZiCWQ_fnvYc_w346zjopgHxVvdcTYKs44Sd6L8UPGak6eAlNC1vRJOU_SOBTm3Q1kgXlP9-wgseynkYyq1k0eazlAvONHqyPiiY9qeqbYpQc2cOvkehbp9-h3f4edXJxht2eNF_uDBwNkUMIpsHzq_BLikBOclM4HfbeCFizx5rj1dlQ2Ew=w1005-rw" width="100%"/></a></div>
Kedai kopi ini terkenal dengan pelayannya. Selain ramah, mereka juga melayani pengunjung sambil bertelanjang dada. Nama kedai kopi ini, Grand View Topless Coffee Shop di Vassalboro, Maine, Amerika Serikat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di kota berpenduduk kurang dari 5.000 orang tersebut, kedai ini langsung terkenal begitu buka dua tahun lalu. Bila melihat dari namanya tak heran jika para pengunjung datang ke kedai kopi ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Uniknya, pelayan yang semi bugil ini bukan hanya perempuan, tapi juga pelayan laki-lakinya. Baru-baru ini, kedai kopi yang selalu penuh tersebut diprotes oleh beberapa warga.<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka meminta kedai ini ditutup, gara-garanya bukan pelayan yang semi bugil, tapi sebuah papan reklame bertuliskan "Boobies Wanted" atau dicari perempuan berdada busung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Papan reklame itu jadi soal karena pemilik kedai dianggap melanggar hukum. Papan "Boobies Wanted" itu tidak seharusnya dipasang di situ.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemilik Kedai, Donald Crabtree cuek. "Aku ingin sesuatu yang menghibur. Aku ingin melihat orang tersenyum," kata Donald Crabtree seperti dikutip dari koran lokal, Maine Morning Sentinel. "Aku berhasil melakukannya ketika membuat kedai ini, tapi sekarang senyumku hilang."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Donald mengatakan tidak akan menyerah dan menutup kedai kopi ini. "Saya sudah berjuang keras untuk membuka kedai ini selama dua tahun dan sekarang ada yang ingin menyabotase," katanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang pendeta lokal mendukung upaya penutupan ini. "Ini bukan bisnis yang pantas, saya merasa semua orang di Vassalboro akan senang bila kedai ini ditutup," kata dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, seorang pelanggan kedai kopi, Herman Jellison, 47 tahun, punya pendapat lain. "Kota ini selalu memperlakukan Donald dengan tidak adil sejak dia berada di sini," ujar Jellison. "Sebaiknya orang-orang yang protes mengurus dirinya sendiri dulu."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[<a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/oops/2011/05/10/brk,20110510-333355,id.html">TEMPO </a>Interaktif]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-68662693064460242882011-04-28T00:08:00.003+07:002022-01-22T00:09:06.871+07:00DPR, Miskin Substansi, Gagasan, Moral, Intelektualitas, Dan Karakter<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvFQUF0Jy-B1e35A45d4RcX8GdMb8cf-TqQ69sPBFufhbh84s9hrpwOqqv8rzJ2XJ_01mQdJQLacAeSFf6eL95gW5AgHk7MrCoznGcip1EKRZhPi2rQH2Cxf9HnGg_PWfS3ySCxlhak9M/s1600/dpr-miskin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvFQUF0Jy-B1e35A45d4RcX8GdMb8cf-TqQ69sPBFufhbh84s9hrpwOqqv8rzJ2XJ_01mQdJQLacAeSFf6eL95gW5AgHk7MrCoznGcip1EKRZhPi2rQH2Cxf9HnGg_PWfS3ySCxlhak9M/s1600/dpr-miskin.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pembangunan gedung baru DPR yang menelan anggaran hampir Rp 1,2 triliun dipandang sebagai sebuah keinginan, bukan kebutuhan. Rasionalisasi di balik rencana pembangunan gedung baru itu, antara lain tak mencukupinya ruang kerja yang ada saat ini, dinilai mengada-ada.</div><div style="text-align: justify;"><blockquote><span style="font-size: 100%;">Anggota DPR kita memang gatel. Mereka inginnya trendi. Namun, mereka miskin substansi, gagasan, moral, intelektualitas, dan karakter. -- Hamdi Muluk</span></blockquote>"Ini tak layak dipenuhi," kata Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang dalam diskusi Polemik bertajuk "DPR, Gedung Baru, dan Ulat Bulu" di Jakarta, Sabtu (16/4/2011).<br /><br />Pandangan Sebastian ini diamini psikolog Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk. Hamdi mengatakan, ada kecenderungan anggota DPR saat ini terjebak dalam politik kosmetik. Para wakil rakyat ini lebih mementingkan penampilan luar ketimbang hal-hal bersifat substantif.<br /><br />"Anggota DPR kita memang gatel. Mereka inginnya trendi. Namun, mereka miskin substansi, gagasan, moral, intelektualitas, dan karakter. Selain itu, politik telah direduksi ke pergulatan kekuasaan. Kepentingan rakyat entah di mana," kata Hamdi.<br /><br />Hal ini, sambung Hamdi, tak lepas dari kegagalan partai politik dalam melakukan kaderisasi terhadap anggotanya. Menurut Hamdi, parpol hanya mencalonkan anggotanya yang memiliki uang banyak pada pemilihan legislatif. Sebelum resmi dicalonkan, anggota parpol tersebut terlebih menyetorkan sejumlah uang kepada partai.<br /><br />Sementara itu, sosiolog Universitas Sriwijaya, Alfitri mengatakan, perilaku para anggota Dewan ini telah meresahkan masyarakat.<br /><br />"Perilaku politik tak terpuji ini justru melahirkan banyak kritik tajam," kata Alfitri.<br /><br />Hingga saat ini, kritik tajam dari masyarakat terkait pembangunan gedung baru tak serta-merta membuat DPR menghentikan aksinya. Ketua DPR Marzuki Alie, misalnya, hanya meminta rencana itu dikaji kembali. Marzuki mempertanyakan kemungkinan gedung yang akan dibangun tersebut sama dengan kantor DPR saat ini di kompleks Gedung Nusantara I.<br /><br />"Saya sudah minta Pak Sumirat (Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jenderal DPR) mengkaji, menghitung yang benar. Apakah mungkin (gedung yang akan dibangun) menjadi menara kembar (dengan gedung Nusantara I) dengan asumsi bisa menampung 600 anggota DPR," kata Marzuki, Jumat (15/4/2011).<br /><br />Marzuki berjanji akan membawa hasil kajian tersebut ke rapat Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR untuk dibahas.<br /><br />Adapun gedung yang sekarang menjadi kantor anggota DPR tersebut memiliki 24 lantai. Gedung ini diresmikan penggunaannya oleh Ketua DPR saat itu, Wahono, pada 11 Maret 1997.<br /><br />Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi, dan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Maruarar Sirait, di Jakarta, Jumat, mengatakan, rencana pembangunan Gedung DPD di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk rencana pembangunan Gedung DPR, perlu ditunda. Alokasi anggaran untuk pembangunan gedung-gedung itu sebaiknya digunakan untuk pembebasan sandera kapal MV Sinar Kudus di perairan Somalia dan pemberantasan ulat bulu di sejumlah daerah yang menjadi kekhawatiran masyarakat.<br /><br />"Selain Gedung DPR, rencana pembangunan gedung DPD di 33 provinsi juga perlu ditunda. Alokasi dana sebaiknya digunakan untuk pembebasan sandera kapal MV Sinar Kudus," kata Didi.<br /><br />[Sumber: <a href="http://nasional.kompas.com/read/2011/04/16/12142230/Psikolog.Anggota.DPR.Memang.Gatel">KOMPAS</a>]<br /><br /></div><br />NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-70409071882569167122011-04-28T00:06:00.002+07:002022-01-22T00:07:08.638+07:00DPR, Dan Moral Yang Buruk<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq-OAGIUX8sr_2dZD1cDEHB5ZYGtkh2aIEjHO5NwnRxY-WaXEs1mMCyf4dT56Dwcl9FK1of9cIoaInbObvTahrodQ8-I46RAuWyCudeVUIDVebrsl10siccgW7n7tO88b0tqr938Wi0to/s1600/dpr-payah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="535" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq-OAGIUX8sr_2dZD1cDEHB5ZYGtkh2aIEjHO5NwnRxY-WaXEs1mMCyf4dT56Dwcl9FK1of9cIoaInbObvTahrodQ8-I46RAuWyCudeVUIDVebrsl10siccgW7n7tO88b0tqr938Wi0to/s1600/dpr-payah.jpg" /></a></div><br />Tidak hanya kinerja anggota Dewan yang dinilai buruk tetapi moralitas anggota DPR periode 2009-2014 juga dinilai lebih buruk dibandingkan dengan anggota DPR periode 2004-2009. DPR periode sekarang dinilai lebih hedonis, serakah, bergaya hidup mewah, dan jauh dari rakyat (<em>Kompas</em>, 19/4)<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a>.</div><br /><div style="text-align: justify;">Dibandingkan dengan DPR era Orde Baru kinerja DPR sekarang jauh lebih buruk. Menurut Koordinator FORMAPPI, Sebastian Salang, “DPR era Orde Baru hanya punya satu ruangan kecil, diisi enam sampai delapan orang. Mereka ditemani satu sekretaris. Meski waktu itu DPR dikesankan sebagai stempel pemerintah, tapi produktivitasnya jauh lebih bagus dibanding DPR sekarang.”<br /><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Begitu pula menurut Bachtiar Effendy, DPR sekarang adalah cermin bening dari praktik politik paling mendasar dari Lasswell (1936), yakni “siapa mendapat apa, kapan, dan bagaimana.” Keadaan itu merupakan buah dari rendahnya moralitas dan kinerja anggota Dewan, dan lemahnya visi kepemimpinan nasional.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sehingga biar dibolak-balik, ”politik hanyalah komoditas untuk diperebutkan dan tidak lagi menjadi cermin pemikiran atau panggilan hidup anggota Dewan. Oleh sebab itu menjadi anggota DPR lebih sebagai pencari kerjaan guna memperoleh keuntungan ekonomi dan bukan sebagai visi memperjuangkan nilai kehidupan universal.”</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Berbagai kalangan luas andaikata ditanya apa pendapat mereka tentang DPR sekarang? Umumnya pasti mengatakan DPR sekarang mengalami alienasi dengan rakyat yang mereka wakili. Mereka tak lagi sehati sependeritaan dengan rakyat. Perilaku anggota DPR sekarang menjadi anomali bagi rakyat. Ini sungguh memalukan. Padahal mereka digaji uang rakyat dalam jumlah besar dan fasilitas mewah. Sementara rakyat yang menggaji justru hidup serba kekurangan dan tak berkecukupan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Jika dibandingkan, kinerja DPR periode awal pascareformasi pun mereka jauh lebih bagus dibandingkan DPR sekarang. ”Setelah reformasi, anggota DPR memang punya ruangan sendiri, tapi belum punya staf ahli. Anggaran untuk membahas satu RUU waktu itu hanya Rp 300 juta, tetapi hasilnya lebih bagus. Hampir jarang produk UU yang dihasilkan DPR periode 1999-2004 digugat di Mahkamah Konstitusi. Sementara DPR sekarang baru sebulan mengesahkan UU sudah langsung digugat di Mahkamah Konstitusi (<em>Kompas</em>, 19/4).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kondisi itu ironis dengan DPR yang didukung fasilitas lengkap dan anggaran besar tapi moralitasnya buruk. DPR sekarang punya dua staf ahli dan satu asisten. Untuk membahas satu RUU pun bisa menghabiskan dana Rp 5,2 miliar. Namun selama setahun masa kerja mereka (Oktober 2009-Oktober 2010) dari target 70 RUU hanya 7 UU yang dihasilkan, itupun lima UU soal ratifikasi perjanjian internasional dan satu UU lagi inisiatif pemerintah soal RUU APBN. Dengan fakta itu, ternyata tidak ada hubungan antara peningkatan anggaran dengan perbaikan moralitas (kinerja) DPR. Sekali lagi, penyebab rendahnya kualitas DPR, tak lain adalah moralitas buruk.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Selain itu, harus diakui buruknya kinerja DPR juga disumbang peran partai partai politik yang salah memaknai reformasi. Jarang partai-partai politik mengajarkan bagaimana bernegara. Padahal, sesungguhnya berpolitik itu adalah bernegara, dan bernegara itu adalah berkonstitusi. Itulah tugas utama para penyelenggara negara. Karena ketidak tahuan mereka maka muncul perilaku aneh seperti ngotot ingin membangun gedung DPR atau melihat video porno dalam sidang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Melihat realita yang ada, di benak pikiran anggota DPR sekarang hanya bagaimana bisa studi banding ke luar negeri dibiayai negara, bisa menggunakan wewenangnya untuk menyusun anggaran yang menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan kelompok. Sementara omongan orang lain pasti tidak didengar, karena para wakil rakyat itu sudah terlanjur buta, tuli, dan bisu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Selain itu, di tengah memuncaknya ketidakpuasan publik terhadap kinerja DPR dan para penyelenggara lain, hadir sosok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum dapat dijadikan tumpuan. Paceklik prestasi pemerintah juga menjadi penyebab tidak satupun prestasi pemerintah yang membanggakan masyarakat, bangsa, dan negara. Itu sebuah realita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">[Sumber: <a href="http://cps-sss.org/2011/04/21/moralitas-anggota-dpr-buruk/">Soegeng Surjadi Syndicate</a>]</div><br />NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-37336070611159422372011-04-27T00:11:00.004+07:002022-01-22T00:12:30.471+07:00DPR, Kata Lain Untuk Rombongan Turis Abidin<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_R_XuP6_3cyyzUyRPZsTbHSp-UzGTr1Cp9iIYrONB8c_tPNIiKVJxhIikbwxg05BbXxv001z0HIzsqM-k1xUhr1tRscUbeQnrtKUL0nFqMsMdSy3vZumQrhZteHTZXN6NLOWtfXKjU9I/s1600/tour+destinations.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="451" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_R_XuP6_3cyyzUyRPZsTbHSp-UzGTr1Cp9iIYrONB8c_tPNIiKVJxhIikbwxg05BbXxv001z0HIzsqM-k1xUhr1tRscUbeQnrtKUL0nFqMsMdSy3vZumQrhZteHTZXN6NLOWtfXKjU9I/s1600/tour+destinations.jpg" /></a></div><br />Kunjungan kerja Komisi VIII DPR ke Australia dan Komisi X DPR ke Spanyol dinilai tanpa alasan yang jelas karena parlemen kedua negara saat ini sedang reses. Kunjungan kerja dua komisi itu dinilai sebagai upaya berwisata ke luar negeri dengan uang rakyat, alias menjadi wisatwan Abidin (Atas Biaya Negara).<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><br /></div>"Jadi memang kunjungan anggota DPR yang tidak bertemu dengan siapa-siapa menunjukkan studi banding sebagai kedok DPR pelesiran ke negara lain," kritik Direktur Formappi, Sebastian Salang.<br /><br />Hal ini disampaikan Salang menanggapi kepergian rombongan Komisi VIII DPR ke Australia dan Komisi X DPR ke Spanyol. Salang menyampaikan hal ini kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/4/2011).<br /><br />Salang menuturkan, secara tidak langsung DPR telah mempermalukan Indonesia di mata dunia. Karena kunjungan kerja yang dilakukan tanpa agenda yang jelas.<br /><br />"Melecehkan bangsa ini di mata negara lain. Karena kesan negara yang dikunjungi terhadap parlemen ini nggak ada kerjaan dan tujuannya nggak jelas," tutur Salang.<br /><br />Karenanya seharusnya DPR mengevaluasi total kunjungan kerja ke luar negeri. Karena jelas tanpa tujuan yang konkret untuk kesejahteraan rakyat.<br /><br />"Duta besar Indonesia di luar negeri sudah merasa muak dengan kunjungan karena mereka harus berhadapan dan menjelaskan kepada pihak negara yang dikunjungi. Dan ini sudah memalukan dan semestinya studi banding dievaluasi total," sarannya.<br /><br />Salang pun mengusulkan kelak kunjungan kerja anggota dilakukan perseorangan anggota DPR. Sehingga jelas pertanggunganjawabannya.<br /><br />"Kita lihat siapa anggota DPR yang pertama mengusulkan karena ini pertangguanjawabnya sangat pribadi, dan harus ada hasilnya," tutup Salang.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">KUNJUNGAN KERJA KE SPANYOL</span><br />Anggota Komisi X DPR berkunjung ke Spanyol di tengah masa reses parlemen Spanyol, termasuk Eko Patrio dari FPAN. Eko terancam terkena evaluasi karena perencanaan yang tidak matang.<br /><br />Selain kunjungan Komisi X DPR ke Spanyol, FPAN DPR akan mengevaluasi sejumlah anggotanya di Komisi VIII DPR menyangkut perencanaan kunjungan yang tidak matang.<br /><br />"Ini akan menjadi bahan evaluasi buat kita. Kita tidak menerima informasi ini lebih dahulu bahwa perencanaan kunjungan komisi X dan VIII ternyata tidak matang," kata Sekretaris FPAN DPR, Teguh Juwarno, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/4/2011).<br /><br />Teguh berpendapat, langkah Komisi X dan Komisi VIII DPR sungguh di luar dugaan. Sejumlah anggota FPAN yang ikut seharusnya mematuhi aturan main yang jelas.<br /><br />"Dulu PAN mengajukan moratorium kunjungan kerja selama enam bulan kami melakukan evaluasi. Kunjungan kerja harus dilakukan secara selektif dengan hasil berguna," ujarnya.<br /><br />Ke depan, kata Teguh, kunjungan ke luar negeri yang tidak jelas tidak akan direstui oleh FPAN dan harus ada pertanggunganjawaban kunjungan kerja DPR kepada rakyat.<br /><br />"Harus ada pengisian form penugasan berisi poin-poin mulai dari maksud tujuan, kemudian ke mana saja negara yang dikunjungi dan apa saja yang dihasilkan," kata Teguh. (van/aan)<br /><br />[Sumber: <a href="http://www.detiknews.com/">Detik.Com</a>]</div><br />NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-29845039702684361352011-04-27T00:09:00.006+07:002022-01-23T07:43:46.479+07:00DPR, Mau Gimana lagi? Bukankah Plesir Adalah Tugas Utama Kami ?<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWGo2lQyltPA7bp82DSCaURTrqMIEPXJ2EBJyquMZeAGI-Ncgma9r_Bgi_UtPiCz5t-5F3AP2qKSoYtkoa7wMzhcWO4fa7lNhQbz-y95fzZ69SHnQ4yPdbkO9AOyDKUeupmVWtZkw-vOw/s1600/dpr-melancong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="443" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWGo2lQyltPA7bp82DSCaURTrqMIEPXJ2EBJyquMZeAGI-Ncgma9r_Bgi_UtPiCz5t-5F3AP2qKSoYtkoa7wMzhcWO4fa7lNhQbz-y95fzZ69SHnQ4yPdbkO9AOyDKUeupmVWtZkw-vOw/s1600/dpr-melancong.jpg" /></a></div><br />Para pembayar pajak di negeri ini sepertinya harus maklum bahwa memang salah satu tugas Komisi X DPR RI adalah mengunjungi obyek-obyek wisata. Hal itu disampaikan Masindo kepada detikcom hari ini, Rabu (27/4/2011) berdasarkan pernyataan Rully Chairul Azwar dari rombongan Komisi X DPR RI dalam acara tatap muka dengan masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"><br />"Saat ini DPR memang sedang menjadi sorotan banyak pihak, tapi ya gimana lagi, kan memang tugas kami seperti ini," ujar Rully Chairul Azwar, seperti direkam Masindo.<br /><br />Rully dalam acara tatap muka dengan masyarakat Indonesia yang berlangsung di aula KBRI Madrid, Senin (25/4/2011), memperkenalkan diri sebagai ketua rombongan. Lanjut Rully, lagi seperti misalnya Komisi I DPR RI dihujat oleh masyarakat karena terus-menerus ke luar negeri.<br /><br />"Ya gimana lagi, orang mereka kan urusannya masalah luar negeri. Begitu juga kami Komisi X. Sebagai komisi yang membidangi budaya, pariwisata, olahraga, dan pendidikan, ya mau nggak mau salah satu tugas kami ya melihat-lihat obyek wisata," kilah Rully.<br /><br />Menurut Masindo, jawaban Rully yang terkesan ngeles itu langsung mendapat cibiran sebagian masyarakat yang hadir, tapi nampaknya rombongan Komisi X kurang peka.<br /><br />"Kami eneg melihat para wakil rakyat kualitasnya seperti itu! Malu deh rasanya telah ikut nyoblos mereka," ungkap Masindo.<br /><br />Disebutkan, bahwa kalau memang betul-betul ada pertemuan dengan mitra kerja parlemen setempat dan jumlah rombongan tidak puluhan, tapi cukup level pimpinan saja, itu masyarakat di Madrid masih bisa mengerti. Tapi parlemen Spanyol sedang reses. Tidak ada orang, mereka semua sedang liburan.<br /><br />"Cuma ya ngga heran, anggota rombongannya kan pelawak-pelawak. Ada Miing, ada Eko Patrio. Lainnya kami ngga kenal. Totalnya sekitar 21 orang. Ada yang bawa istri segala. Tapi ada Angelina Sondakh juga. Seharusnya Angelina sebagai intelektual bisa mengoreksi, stop perjalanan bodong ini," pungkas Masindo. (es/es)</div><br /><br />[Sumber: <a href="http://www.Detik.Com">Detik.Com</a>]<br /><br />NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-22787689849044200422011-04-24T00:18:00.003+07:002022-01-23T07:44:14.166+07:00Sidang Paripurna, Tidur!<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7kl_6Yvnt9bhTy2dFTkeqgn1i_mocoJkGq4a4_-D0i2qwvy1uRzysSJKzP3TydPhuqAwo2V13GJXzdnQShQE4YkG_0jXbM9kzT_LK2iSKiC1GuRmiCyWnuIgCTqel24DpPX5MDXO5j8h7/s400/chinese-official-sleep-politisi-cina-tidur.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7kl_6Yvnt9bhTy2dFTkeqgn1i_mocoJkGq4a4_-D0i2qwvy1uRzysSJKzP3TydPhuqAwo2V13GJXzdnQShQE4YkG_0jXbM9kzT_LK2iSKiC1GuRmiCyWnuIgCTqel24DpPX5MDXO5j8h7/s400/chinese-official-sleep-politisi-cina-tidur.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 600px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 525px;" /></a><strong></strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Metrotvnews.com</span>, <span style="font-weight: bold;">Jakarta</span>: Prilaku malas dan tidak serius saat rapat membahas nasib rakyat, masih saja terjadi di Gedung DPR Jakarta. Dalam rapat paripurna pemandangan umum fraksi terhadap RAPBN 2011, sudah banyak kursi yang kosong, sebagian anggota DPR yang hadir saling berbincang, bahkan tertidur.<br /><br />Pemantauan Metro TV, Selasa (24/8), terlihat anggota dewan asik berbincang, sebagian lainnya tak malu-malu tidur saat sidang berlangsung. Seolah tidak ada yang melihat, anggota dewan yang tertidur di dalam ruang sidang itu tampak pulas dan nyenyak karena tak ada yang mengganggu.<br /><br />Prilaku anggota dewan itu seolah tidak menaruh rasa hormat terhadap Sidang Paripurna DPR. Selain itu sebagian kursi di ruang sidang terlihat kosong, tanpa diduduki sang empunya.(DSY)<br /><br />Metro Hari Ini | Polkam | Selasa, 24 Agustus 2010 18:54 WIB</div><div id="news-content-text" style="text-align: justify;"></div><br /><br />NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1200611662722264781.post-43388261981290705342011-04-24T00:16:00.002+07:002022-01-22T00:17:54.432+07:00Arifinto, Contoh Kualitas Mental Anggota DPR<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDg_L2gx1eEgn21GJu0gKXyKz88Sc6OEwxkL-3t4zo8-hjOpApYOBTzknEcKMGqq90Tl5V35DODaRn8YfyWVo48VGFItbOdr3hApHtMov-diwj3coL647_jAKOPw4FKVrjCtp76LdcibA/s1600/Arifinto-Pic.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="auto" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5598353857989045122" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDg_L2gx1eEgn21GJu0gKXyKz88Sc6OEwxkL-3t4zo8-hjOpApYOBTzknEcKMGqq90Tl5V35DODaRn8YfyWVo48VGFItbOdr3hApHtMov-diwj3coL647_jAKOPw4FKVrjCtp76LdcibA/s640/Arifinto-Pic.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="100%" /></a>Menjelang waktu shalat Jum'at, saat (seharusnya) seluruh anggota dewan serius mengikuti sidang paripurna DPR, Arifinto, seorang anggota fraksi dari Partai Kesejahteraan Rakyat (PKS) tertangkap kamera wartawan berita sedang asyik menonton video porno melalui komputer kapsulnya.<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;"><br />Hanya beberapa jam saja setelah penutupan sidang tersebut, berita tentang perilaku tak senonoh anggota dewan ini langsung menyebar melalui berita nasional dari sejumlah media. Namun dengan tenang Arifinto membantah kejadian itu. Simak cuplikan beritanya berikut ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><iframe width="100%" height="450" src="https://www.youtube.com/embed/5l7vmQN7-74" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe></div><br /><br />NShttp://www.blogger.com/profile/09418786848853579258noreply@blogger.com0